Friday, July 30

PRESIDEN NEGARA ( PRESIDEN RAKYAT )

Rakyatku berdiri disitu, menyebutku PRESIDEN, padahal baru saja bangun tidur, rohku masih terjaring dalam angan-angan dimimpi. tubuhku masih linu tujuh keliling. sebenarnya aku ingin duduk minum kopi diwarung, menonton tanyangan Infotaiment, tertawa bersama rekan-rekan dimeja domino, lalu berlari kebelakang melepas hajat, sambil memikirkan apa-apa diluar diriku, tapi rakyatku sudah antri didepan pintu, menunggu aku keluar mengenakan pakaian kebesaran, karena diberbagai desa/kota terjadi bentrokan, bencana banjir, gas meledak, wabah kemabali kumat dan para mahasiswa berteriak-teriak unjuk rasa kekurangan demokrasi dan ketidakadilan hukum. pegawai-pegawai inigin gajinya melonjak menjelang hari raya dan tahun baru, pedagang kaki lima marah-marah bicara tentang hak azazi manusia. sedangkan kontraktor dan para pengusaha sudah berbulan-bulan tak sabar kerana proposal mereka masih bertumpuk diruang kerjaku, semuanya mengancam, aku ditunggu, aku PRESIDEN

Tak boleh lelah, aku bukan manusia biasa, aku adalah kantong sampah tempat mereka memaki setipa kali frustasi, tempat mereka menyalurkan semua sesal, aku tak boleh mengaduh, mesti terus sabar menerima semua serangan itu. karena aku sudah dilahirkan sebagai PRESIDEN ( DEWA PENYELAMAT ), kalau aku tidak mau, banyak orang lain yang bersedia menjadi Presiden.

Aku ini benar-benar ketua ( Presiden) maksudku ?
ketua dengan kewenangan selayaknya ketua ?
aku ini ketua atau masih diketuai ..........?

Thursday, July 29

sungguh ....
aku masih terasing dalam sepiku
masih gagu pada keheningan jiwaku
harapku  diam
rinduku terlantar 
sedang batinku terus tertindas
sesuatu yang menjadi tabu .........
akan menjadi baru
engkau hadir ketika sepi menyiksa......
lama dan terlalu sunyi rasanya disetiap penantianku
 owh.............. rindu pada apa
 rindu pada rindu
yang terlampiaskan ....