seolah lelah ku tertahan ketika semua tak lagi menjadi beban
hanya segaris resah ketika siang mulai tertelan
aku datang dengan desah dan hanya desah
hanya sebagai manusia yang penuh rasa susah
selayang sesaat dalam benam ketika malam
coba kutatap sang surya yang mulai tenggelam
sang bulan sungsang datang menyelam
menunggu harap diantara bintik terang kunang-kunang
bayang pucuk tergambar gerak sang ilalang
aku datang.....berisik sang bintang
mulai merayap jejak tak bersayap
menorehkan sunyi nyanyi sang senyap
dingin menggerayang diantara sisi gelap
aku berselimut kenang diantara kosong tatap
rindu dalam benak mulai tak terelak
bayang itu menggeliat mulai tampak
apa aku harus menjadi gila karena rindu yang terbelalak
apa aku tak mampu mengelak
dan selalu bising dalam masa lalu yang tertawa galak
kusentuh pena dan mulai ku tulis dengan rasa
sebuah cerita cinta tentang dia
dalam gelap setiap tanya aku berharap
apa aku mampu menulis kembali setiap cerita
dengan pena dan kertas penuh noda
dari cerita cinta berujung air mata
tertulis dengan ujung pena kisah nyata
diatas kertas noda tetes air mata
kutulisakan untukmu dalam setiap inginku
dalam hangat peluk bayang setiap rasa kenangku
dengan lembut meraba setiap hangatmu
dan dalam setiap tulisku untukmu
kuucap sayang dengan setiap desahan nafas rinduku padamu
kutatap setiap senyummu dengan setiap detak bunyi jantung ini
ku lumat setiap kecap kata
ku belai bibirmu dengan lembut setiap kataku
kusentuh dengan setiap manis kecap atap langit rasamu
meski harus ku masukan ujung lidahku ke bara setiap rasa
menyentuh setiap harum nafasmu
saat batas mulut ini mengadu dalam setiap rasa rindu
aku hanya ingin katakan aku cinta padamu
meski semua ini hanya mampu terucap dalam bayang rinduku
bawa rindumu dan datanglah kedalam istana setiap rasaku
dan menari dalam balut rindu rasa tulusku
saat itu aku ijinkan kau meneteskan air matamu
air mata rindu dan kasih sayangmu padaku
bukan tetes air derita karena merindukan hadirku
ranum senyum kutatap diantara embun
aku mulai mengenal sosokmu yang anggun
ku bawa dan ku kenal dalam setiap canda melantun
aku selau terbawa setiap celoteh dalam tegun
mengalun setiap rindu
aku mengalir dalam bisik sang mimpi
menggaris setiap ragu
aku terusik saat rasa mulai jauh berlari
membeku dalam rayu
aku tak lagi mampu..
terjatuh dalam bisu
aku tak lagi mampu..
setiap kataku kaku seolah terpasung
setiap rasa ku mulai berbulir
terbawa suasana hening mengalir
menuju hilir rasa hatimu
berlabuh di pinggir setiap rasa rinduku
kau datang padaku
kau kembali untukku
Diterbitkan di: 26 September, 2011