Thursday, January 19

SURAT CINTA

Surat Cinta
Kutulis surat ini
Kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur mainan
Anak-anak peri dunia yang gaib
Dan angin mendesah,
Wahai, dik Narti
Aku cinta padamu !
Kutulis surat ini
Kala langit menangis
Dan dua ekor belibis
Bercintaan di dalam kolam
Bagai dua anak nakal
Jenaka dan manis
Mengibaskan ekor,
Serta menggetarkan bulu-bulunya.
Wahai, dik Narti, Kupinang kau menjadi istriku !
Kaki-kaki hujan yang runcing
Menyentuh ujungnya bumi.
Kaki-kaki cinta yang tegas
Bagai logam berat gemerlapan
Menembus ke muka
Dan tak kan kunjung diundurkan.
......................................................
Engkau adalah putri duyung
Tawananku.
Putri duyung dengan
Suara merdu lembut
Bagai angin laut,
Mendesahkan bagiku !
Angin mendesah
Selalu mendesah
Dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
Tergolek lemas
Mengejap-ngejapkan matanya yang indah
Dalam jaringku.
Wahai, putri duyung,
Aku menjaringmu,
Aku melamarmu.
Kutulis surat ini
Kala hujan gerimis
Karena langit
Gadis manja dan manis
Menangis meminta mainan
Dua anak lelaki nakal
Bersenda gurau dalam selokan
................................................
 
WS. Rendra
                                                                                (Empat Kumpulan Sajak, 1961)

Wednesday, January 4

Rindu Hatimu




RINDU DIHATIMU
Adakah rindu ini dapat kau rasa.....
Dalam binar siang penuh hangat bermandi cahaya.......
Aku termangu dalam kedip mata sayu.....
Aku menunggu sapamu dipelataran waktuku.....

Kau biarkan anganku.....
Menari dalam dinding kaca.....
Yang takkan pernah jemu......
Aku tulis aksara rindu untukmu.....

Aku berbincang bersama hembusan angin.....
Bercanda dalam sutra dinding dan kotak ajaibku.....
Namun ada tirai penghalang.....
Bergelayut dalam sejuta kenang.....

Biarkan semua menjadi indah ditaman hatimu.....
Walau tak pernah aku sibak dalam serpihan yang penuh akan cintamu......
Aku tetap ada....
Didindingmu.....
Didalam sukmamu.....
Dihatiku ada rindu untukmu.....