Saturday, December 17

Pena diatas noda airmata

seolah lelah ku tertahan ketika semua tak lagi menjadi beban

hanya segaris resah ketika siang mulai tertelan

aku datang dengan desah dan hanya desah

hanya sebagai manusia yang penuh rasa susah

selayang sesaat dalam benam ketika malam

coba kutatap sang surya yang mulai tenggelam

sang bulan sungsang datang menyelam

menunggu harap diantara bintik terang kunang-kunang

bayang pucuk tergambar gerak sang ilalang

aku datang.....berisik sang bintang

mulai merayap jejak tak bersayap

menorehkan sunyi nyanyi sang senyap

dingin menggerayang diantara sisi gelap

aku berselimut kenang diantara kosong tatap

rindu dalam benak mulai tak terelak

bayang itu menggeliat mulai tampak

apa aku harus menjadi gila karena rindu yang terbelalak

apa aku tak mampu mengelak

dan selalu bising dalam masa lalu yang tertawa galak

kusentuh pena dan mulai ku tulis dengan rasa

sebuah cerita cinta tentang dia

dalam gelap setiap tanya aku berharap

apa aku mampu menulis kembali setiap cerita

dengan pena dan kertas penuh noda

dari cerita cinta berujung air mata

tertulis dengan ujung pena kisah nyata

diatas kertas noda tetes air mata

kutulisakan untukmu dalam setiap inginku

dalam hangat peluk bayang setiap rasa kenangku

dengan lembut meraba setiap hangatmu

dan dalam setiap tulisku untukmu

kuucap sayang dengan setiap desahan nafas rinduku padamu

kutatap setiap senyummu dengan setiap detak bunyi jantung ini

ku lumat setiap kecap kata

ku belai bibirmu dengan lembut setiap kataku

kusentuh dengan setiap manis kecap atap langit rasamu

meski harus ku masukan ujung lidahku ke bara setiap rasa

menyentuh setiap harum nafasmu

saat batas mulut ini mengadu dalam setiap rasa rindu

aku hanya ingin katakan aku cinta padamu

meski semua ini hanya mampu terucap dalam bayang rinduku

bawa rindumu dan datanglah kedalam istana setiap rasaku

dan menari dalam balut rindu rasa tulusku

saat itu aku ijinkan kau meneteskan air matamu

air mata rindu dan kasih sayangmu padaku

bukan tetes air derita karena merindukan hadirku

ranum senyum kutatap diantara embun

aku mulai mengenal sosokmu yang anggun

ku bawa dan ku kenal dalam setiap canda melantun

aku selau terbawa setiap celoteh dalam tegun

mengalun setiap rindu

aku mengalir dalam bisik sang mimpi

menggaris setiap ragu

aku terusik saat rasa mulai jauh berlari

membeku dalam rayu

aku tak lagi mampu..

terjatuh dalam bisu

aku tak lagi mampu..

setiap kataku kaku seolah terpasung

setiap rasa ku mulai berbulir

terbawa suasana hening mengalir

menuju hilir rasa hatimu

berlabuh di pinggir setiap rasa rinduku

kau datang padaku

kau kembali untukku

Diterbitkan di: 26 September, 2011

KEMBANG TERASING

  • Kita seumpama malam-malam tanpa api yang kita hendak memeluk-meluk sepi yang kita hendak merenda-renda mimpi seumpama kita datang dari dunia tanpa puisi Kau, seumpama kembang terasing di pulau asing sementara aku seperti kumbang asing di pulau terasing kau dan aku suka sekali menanam rindu menyemai debar-debar lewat getar suara tak dikenal Terkadang kita mampu menitip kabar lewat angin lewat celah-celah mimpi tanpa judul entah mengapa pesan sering tak sampai padahal badai tak menyapa sampan Yang pasti, aku tak pernah ragu pada lekuk jejakmu tak pernah bimbang pada liuk senyummu yang kau patri di dinding-dinding hatiku setiap malam meski tanpa api Maka, kunanti saja kau hingga nanti waktu yang telah kita tetapkan janji

Cinta Tertunda

Cintamu menunda hadirnya di hatiku kemarin kau hanya mengirim hujan, selembar salam dan seuntai teka-teki ini kali pertama aku menanti ya sudi menanti sebab cintamu memang teka-teki yang harus kupecahkan di dingin malam tentu saja tanpa kamu Apa sebab kau memintaku menunggu? tentu bukan karena kau merubah haluan hatimu kan? atau ada kelebat lain yang lebih gagah dari pada aku? atau ada khilafku yang menyembilu di tepi hatimu mungkin aku tak menyediakan waktu untuk menangis cintamu hanya tertunda datangnya tak dapat diterka mungkin cintamu tersangkut di hati yang berenda atau aku yang tak merasakan hadirnya? Cinta tertunda menyimpan sebingaki tanya.. atau sebongkah luka?

sebab

sebab aku adalah puing-puing yang hancur sebab aku adalah getar-getar yang tak mendebar sebab aku terdampar sebab aku terombang ambing dan selanjutnya sebab aku sebab sebab kau adalah dermaga sebab kau adalah ombak yang menampar sebab kau adalah petir yang menyambar dan seterusnya sebab kau sebab sebab kita adalah kapal dan lautan yang luas sebab kita adalah pepasir dan tetumbuhan pelipur dahaga sebab kau pelipur dukaku sebab pantaiku sepi tanpa perahumu sebab bungaku menunggu petikmu sebab bibirmu menunggu ucapku sebab kau sebab aku sebab kita

Friday, December 16

jangan kau lupakan aku

Sayang…. Dikala mentari terbenam Aku masih ada di sampingmu Kala hujan turun Ku payungi dirimu dengan sejuta kasih Sayang…. Dapatkah prasaan ini kau rasakan Mungkinkah hatimu kini membeku Sehingga kau tak peduli lagi denganku Sayang….. Cinta ini kan selalu ada untukmu Walaupun kau sakiti aku Lebih dari apapun Hanya satu yang ku pinta Kasih…. Jangan pernah kau lupakan aku

Monday, December 12

Rindu Meski Ia Tak Rindu,,

3 jam lagi,, mentari kembali ke peraduan indahnya. dan aku,, hanya bisa menunggu untuk menikmatinya. di tempat ini aku menenggelamkan kisah yang tak berujung.

ironi memang ketika aku harus menunggu dirimu terlalu absurd ketika cinta yang kumiliki hanya semu bagimu aku lelah namun tampaknya hatiku lebih lelah melihat tingkahmu

oohh neptunus,, penguasa segala lautan,, kubawa rindu ini kepadamu,, kan kutenggelamkan rinduku,, kutenggelamkan separuh hatiku,

agar tak berbekas, tak memiliki jejak, dan tak pernah kembali,,

karena rindu ini hanya aku yang punya, dirinya tidak
Syamsul Rizal ( Kuala Enok )
Adrian Maha Rizhi ( Kuala Enok )

Terima kasih untuk semua cerita, terima kasih untuk semua cinta yang telah tercurahkan untukku.

Langkahku hari ini akan aku bawa ke sebuah padang harapan yang luas dimana banyak hal baru dan keindahan baru yang akan ada untukku selalu.

Mungkin suatu saat kesemuan ini bisa jadi keniscayaan atau mungkin hanya akan tersimpan dalam mimpi dan angan, tapi aku tahu inginku tetap bermuara pada hatimu

Terima kasih … terima kasih kasih anganku … cinta ini akan selalu tersimpan untukmu

Untukmu yang terdalam

Wahai nyanyian jiwa yang tak terucap, yang menuliskan syair-syair rindu berbingkai nada pilu Aku ingin mengungkapkan rahasia sepotong hati yang terukir lembut diantara senandung sepi
Kudengar, Suara syahdu hembusan angin membawa kerinduan dari dia yang jauh tak terraih Bibirku ingin berkata Tapi tak satu aksara pun mengalir

Wahai sang pelantun melodi sembilu Adakah langit bersuara Pada cinta yang sederhana Pada kasih yang memuja Harap ini tak berbatas Kasih ini tak berujung

Jika boleh … ingin ku ketuk pintu langit akan ku buka tabir surga yang membawa rahasia sampai diujung masa Akan kutanya awan-awan yang bermanja dengan cahaya malam Adakah dia tahu Jalanku menuju ke penantianmu

Wahai surya yang perkasa Aku ingin dia mendengar dari kalbu yang jujur

Demi waktu yang kuasa Demi bumi yang menua bahwa Bahagia ini miliknya Senyum ini miliknya

Wahai kekasih anganku Seindahnya semesta tak kan menggantikan indahmu Sekuatnya badai tak kan sekuat rasaku

Wahai kamu yang menguasai hatiku Aku menunggumu

Sunday, November 6

Syair Cinta Sang Pengembara I

PENGANTAR
Pada bahagian pertama berkisah tentang seorang pemuda yang haus kebenaran, belajar menjadi musafir dalam kefakirannya tidak mampu memahami hakekat “cinta”. Masa remaja yang baru tumbuh dan ingin berjuang membentuk jadi diri mencari sinar kebenaran sejati.
I
Seorang murid tersipu,
menghadap sang guru dengan wajah tertunduk malu,
wajahnya menekur,dadanya berat dihimpit pertanyaan memburu,
dengan suara gemetar dan nyaris tak terdengar dia berkata :”wahai guru,
Bolehkah daku tanyakan sesuatu yang merampas keikhlasan &dan merapuhkan jiwaku?
Dengan mata arif yang telah dilatih oleh penderitaan dan usia yang panjang sang guru berkata,
Anakku, perkara apakah yang meruntuhkan kukuhnya menara ketegaran dalam jiwa?
tanya apa yang membuat matamu pancarkan cahaya hati yang patah?
dan membuat ibadahmu tak lagi tertata?
Dengan suara yang nyaris tak terdengar,sang murid berkata:
“aku ingin bertanya padamu tentang cinta”
yang mampu meruntuhkan takhta,
Membuat majenun laila,
Menumpahkan darah,
Membuat orang rela jadi sengsara,
Membuat orang tegar menahan perihnya duka lara,
Menjadikan seorang Napoleon menjadi panglima pengembara.
II
Sambil tersenyum arif sang guru menjawab,
apakah yang engkau maksud adalah cinta yang berselimut syahwat?
Cinta yang mengharubirukan milyaran manusia menjadi bagaikan seekor hewan yang kuat?
Dari hari ke minggu,minggu ke bulan,bulan ke tahun,bekerja mencari harta sampai jasadnya kelak dimakan ulat?
Ataukah cinta yang dimiliki oleh para malaikat kepada Tuhan yang sepanjang masa mengenal adanya ganjaran syahwat?
Anakku,
Dalam kehidupan Tuhan telah ajarkan kita tentang pilihan bentuk cinta,
Dari lebah jantan yang berkurban untuk generasinya engkau berkaca,
ataukah bagaikan seekor kera yang memaknai cinta sebagai “bercinta”,
atau pada laba-laba yang rela jasad dimakan hanya demi cinta semata?
Ataukah cinta sesaat bagai cinta seekor ayam yang pandai bermain mata?
Jiwa sang murid bergetar,dadanya tersedan,telinganya berdengung,
tak sanggup ia menjawab ungkapan-ungkapan sang guru agung,
matanya nanar,dihadapkan pada tanya yang membuatnya bingung,
Sambil tersenyum arif sang guru berkata : Pergilah engkau merenung!
III
Sang murid pergi undur diri sambil tundukkan kepala menekur.
Ia merenung, mencari jawaban di ujung kuntum bunga-bunga mekar.
Dicarinya jawab pada tetes hujan yang jatuh bersama dentuman petir menggelegar.
Berhari-hari ia menyendiri mencari jawaban ditengah gelapnya malam dan tepi samudera yang lebar.
Ia berjalan,duduk,berbaring dan bertanya pada alam tentang sebuah kesejatian.
Cinta mana yang membuat anak burung didalam sarang menunggu sang induk pulang kala petang menjelang.
Cinta yang membuat Al-Bara bin Malik rela menyongsong ribuan sayatan mata pedang demi jalani sebuah kesyahidan.
Ataukah cinta ibu yang rela bangun di malam dingin ‘tuk membujuk bayinya yang menangis kelaparan dan ketakutan.
Terbayang ia akan harumnya kisah cinta Rabiatul Adawiyah telah terukir ribuan tahun dalam sejarah.
Ataukah Ibrahim bin Adham yang tinggalkan kemewahan istana,mencari cinta Ilahi sebagai pengembara.
Wujud cinta yang membuat manusia, hewan, tumbuhan rela menanggung kepedihan dan penderitaan demi sebuah kebahagiaan sebagai buah cinta yang menggelora.
Sebuah kesejatian yang berada di atas wilayah nafsu amarah.
IV
Detik demi detik waktu berlalu,namun jawaban hakiki belum tersusun jua.
Ia temukan ulat yang berpuasa tujuh hari demi kemuliaan bertransformasi kupu-kupu yang indah.
Juga temukan ular yang terbaring pasrah,karena menahan kepedihan kulitnya tersayat mili demi mili untuk menjadi diri baru yang lebih kuat dan perkasa.
Inikah sebuah jawab?kepedihan yang berbuah kemuliaan dan hidup yang jaya?
Semakin hari, matanya kian terbuka memandang apa yang tersembunyi dibalik fakta dan realita.
Ternyata cinta memberikan energi yang dahsyat dalam putaran roda sang waktu di dunia.
Yang membuat keridhoan menerima sakit,derita,keperihan,lapar,dahaga,dan keterpencilan bagai sebutir debu di angkasa.
Itukah cinta?
Tapi,semua ini belum memberi jawaban pasti terhadap pertanyaan sang guru.
Ia telah menangkap rumitnya keindahan cinta setiap makhluk di segala penjuru.
Ada cinta yang hanya memberi,hanya menerima,bertarung,kepuasan sesaat, serta pengorbanan nyawa yang membuatnya terharu.
Ia pun datang kembali pada sang guru,tanpa membawa sebuah jawaban baru.
V
Guru!!!
Aku datang padamu dalam jiwa yang semakin bingung,
tak kutemukan jawaban tunggal tentang cinta baik dilembah atau dipuncak tingginya gunung,
semua berkarateristik!dengan bersimetrinya kesetiaan dan pengorbanan, kebinasaan dan keabadian, simbiose,dan kesucian yang agung.
guru,ajarkan padaku tentang cinta,suaranya bergetar mengandung keletihan yang luasbiasa, mendengung!
Sang guru berujar dengan bijak.
Anakku, cinta yang kau temukan barulah sekelumit kecil dari interaksi cinta diluasnya jagat.
Ada relasi cinta yang sederhana seperti di dunia binatang buas,hanya syahwat untuk berkembangbiak,
seperti kanibalisme seperti pada kalajengking yang mengorbankan setiap bagian tubuhnya sampai habis demi kelanjutan generasi kelak.
bukan!semua hanya serpihan retak.
Tuhan telah ajarkan pada kita tentang agungnya sebuah transaksi,
Para Mujahid, pengembara Sejak zaman Iskandar Agung, Tarik bin Ziad, dan seluruh penakluk telah tunjukkan keagungan diri.
Sebuah pengorbanan yang ribuan tahun telah tinta emas sejarah dalam menegakkan misi suci,
tegakkan pilar-pilar kebenaran Ilahi.
Namun juga tak salah dengan para pencinta Tuhan dalam ekspresikan cinta,
ungkapan ratap,doa,bisikan tercurah bercampur tetesan airmata,
Hatinya menembus jauh melebihi ruang galaksi di jagat raya,
dengan madah, Wahai Ilahi…Engkaulah yang kupuja.
VI
Muridku…Cinta yang baik bukan sebuah pilihan tunggal dalam kerangka masa yang pasti akan binasa,
tapi ia berada dalam simetri ruang dan waktu duniawi tempat sang hamba berada,
apakah ia manusia, hewan, tumbuhan ataupun makhluk ciptaan lainnya,
nisbi,karena semua bergantung warna dan kebutuhannya,
dan yang abadi,hanya cinta Sang Pencipta.
Muridku…Berhentilah berlari mencari makna dari apa yang diciptakan,
mintalah defenisi dan muitara hakekat cinta pada-Nya yang menciptakan,
agar engkau tak letih mengusir anjing yang menggonggong mengejarmu,mintalah pada pemiliknya untuk mendiamkan.
Atau seperti kuda liar yang melemparkanmu dari sanggurdi, maka mintalah sang pawang untuk menjinakkan.
Anakku…
kelak tatkala tabir kegelapan materi telah membuka matamu tentang sebuah hakekat,
ternyata segala yang besar dalam pandangan mata tak lebih mulia dari seekor lalat,
sebab itu mulailah pengembaraan hakikimu sebelum terlambat,
pasrahkan hidupmu pada Sang Pemilik Jagat.

Belajar mencinta.
Hamdi Akhsan

Saturday, October 15

Barangsiapa mahu menjadi guru,
biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri
sebelum mengajar orang lain,
dan biarkan dia mengajar dengan teladan sebelum mengajar dengan kata-kata.
Sebab mereka yang mengajar dirinya sendiri dengan memperbetulkan perbuatan-perbuatannya sendiri
lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain.

:+: Khalil Gibran :+:

SURAT UNTUK KEKASIH

Jadi inikah sepasang sayap yang kau kirimkan kepadaku
sebaris rasa sepi yang tajam memahat dinding dadaku
melukis harapan yang seperti salju mulai dibelai matahari
apakah tangisku akan sampai kepadamu?
Akan kubasuh setiap huruf yang tercecer memenuhi lantai malam
ketika kita menari dan tak ada sentuhan yang bisa lebih dalam
dari selendang ungu penuh puji-pujian yang kau kalungkan
bisakah hatiku terbebas dari tali itu?
Kalau begitu biarlah lilin kecil ini terus menunggu dan bersenandung
agar kau tahu betapa dalam lautan wajahmu di bumiku
niscaya kerinduan adalah terbangnya sejuta burung pipit
akankah lelahmu tersandar di pundakku?

Sepi Meruntuhkan Airmata… by lembayung on May 13, 2011

heningnya kalbu begitu kelam
memikat gundahnya hati
tarian pilu menyerang dengan
girangnya
tangan ini berusaha
menggapai…
namun semua berpaling dan
meninggalkan…
rintihan bathin kian mengiris
tapi tak ada yang peduli…
Sepi….
Sakit….
rasa itu membuncah
menghancurkan
menenggelamkan asa yang kian
terpuruk
kelumpuhan pada seluruh
bagian otak mulai menumpul
pekikan girang sang kegelapan
menyengat tajam
“Selamat datang dikehidupanku
wahai luka dan nestapa”
naluri terkikis perih asa
perlahan_lahan memudar
isak tangis runtuh berguguran
“Selamat tinggal cinta,,
menepilah bersama gugurnya
airmata”

Gundah Mengusikku Oleh: Esther Waktu yang berlari

Membuatku resah berhadapan
Jejak langkahku makin tak nampak
Aku hanya diam
Makin bisu nafasku
Bulir-bulir gelisah menetes cepat
Mataku menerawang lepas
Tak kutahu arah hidupku
Letupan ketakutan merasuk jiwa
Noda membekas di ingatan
Diriku seakan tak berguna
Dimana harus kutemukan jawaban
Malaikat datang membisik
Pelangi di jiwa janganlah padam
Nurani biar memancarkan semangat di tengah sepi
Mentari kan datang membawa tenang
Temukanlah pegangan pada-Nya
Dia yang memberi kelegaan bagi batin
Sejuknya kasih di pancarkan bagiku
Mengisi kekosongan hampaku
Suatu saat kan ditunjukkan
Bijak dari semua kehidupan
Jalan dari setiap tanya
Jawaban dari setiap keluhan
Pandanglah pada kebesaran-Nya
Selalu diperhatikan-Nya
Jiwa yang menjerit minta tolong
Mata yang meneteskan airnya
Dengarlah sayup-sayup suara-Nya
Pergilah di dalam keheningan
Peluklah hangat yang kau dekap
Biarkan hati merasakan kesejukan

KETIKA RINDU ITU SIRNA

Tiba-tiba rinduku menyelinap dalam tidur, membara, menggelora, tak terhindari karena mimpi indah beriringan terus semalam, tentang kenangan lama sedang bermain main di dalam ingatan, lalu aku hancurkan sekeping hati yang putih, rambutnya yang ikal, pernah ku belai, matanya yang sayu, menikam kalbu…Kini wajah ayunya membelit rinduku..ohh
Beginilah rasa sakitnya hati ketika menikam keras dadaku hingga remuk. itu dimiliki oleh seorang wanita yang lembut dan setia. Inilah luka dan parahnya jiwa ketika tangan menggenggam erat pena dan menulis surat , ketika mata, hati dan jiwa meniti baris demi baris pemutus kata. Ingin kupulangkan kembali hati dan cintaku, karena aku terpaku melihat wajahmu yang ayu, yang telah mengeringkan airmataku, berharap waktu cepat berlalu agar aku kembali seperti dulu.
Semalam seperti dalam sendu dan kesal tak berhujung, suara lembutmu menggema dilorong hatiku, sempat tercium seluruh harum nafas dan tubuhmu, membuat aku terlempar jauh kedalam kesunyian yang tak bernama, kesunyian yang tak pernah aku kenal sebelumnya. Karena engkau adalah wanita yang tabah dan pasrah maka akan kutulis padamu kata kata ini sebagai penyambung rasa, berharap tawamu yang tidak pasti, atau ragu dan bimbang dapat menerjemahkan rindu, agar perihnya tak terlalu menyakiti.
Rindu itu mulai terkikis oleh waktu yang tertatih berjalan. Jika rindu itu air, saat ini aku sedang berenang ke permukaan, jika rindu itu laut, maka saat ini aku sedang mencoba meraih permukaan untuk berdansa bersama ombak meraih pantaimu. Aku yakin rindu ini akan sirna, punah dan musnah saat pantaimu kuraih di permukaan, saat aku terhempas ke dataran setelah lelah menari nari bersama liarnya ombak. Aku yakin rindu ini akan sirna dan musnah, entah dibawa angin malam atau hilang oleh embun pagi, entah menguap bersama matahari atau terhempas meresap kedalam bumi bersama hujan ?
Iya, rindu ini akan musnah dan sirna, saat cinta berbicara, saat kau dan aku bertatap muka, saat aku ada di pelukmu, ahhh sepertinya rindu ini adalah rasa nikmat dari perihnya sakit. Nikmat karena aku bisa ungkapkan rasa, menitipkan ratapanku bersama hujan, atau angin malam, terkadang aku ingin memusnahkanya dengan keji, atau ? aku biarkan diriku terombang ambing bersama rindu ? menikmati setiap tetes perihnya terbang dengan 1 sayap ? berenang dengan separuh nafas ? mungkin aku akan merindukan rasa rindu ini ketika engkau menerbangkanya ke negeri di awan..
Yaa, tidak akan ada rasa rindu sebesar ini nanti, saat setiap detak jantungku adalah nafasmu, saat setiap nafasku adalah darahmu, saat kepak sayapku lengkap. Itu karena setiap rindu yang lahir di dalam hati akan selalu terhapus oleh cintamu, benarkah ? Saat rindu musnah, engkau seperti penghapus yang membersihkan kertas putihku, kau warnai, kau hapus, kau warnai, kau hapus…..
Aku sendiri tidak akan memilih memiliki rindu atau dekat bersamamu, biarlah hujan yang menjawab pesan nya, biar hangatmu yang menjauhkanya atau penghapusmu yang menghapusnya, pantaimu yang jadikan teluknya.
Atau aku akan bersedih ketika rindu ini sirna? hilang ditelan warna ? karena indahmu memberikan corak berjuta warna yang sanggup menyingkirkan sang rindu dan menyembunyikanya di tempat tergelap yang ada di hatiku. Karena cintamu telah menjadi penawar rindu yang meracuni seluruh jiwaku, menetralisir kata kata ku, melemahkan isyaratku, dan menghentikan keliaran jeritan jeritan jiwa yang perih. Karena pantaimu adalah tempat selalu aku berlabuh, dermaga tempat aku ber istirahat, setelah berjuang dengan bulir air liar samudra yang menghempas hempaskan kapalku dan hanya di tempatmu aku akan terus berlabuh. Mungkin kalau engkau adalah sang kompas, arah mata angin itu hanya satu tertuju padamu.

Saturday, October 1

Seakan sulit memang  untuk melewatinya, tapi inilah kenyataan hidup yang harus ditempuh
Kenyataan yang tidak bisa dipungkir ataupun diusir
Kenyataan yang tidak bisa dihindar ataupun ditawar
Kenyataan yang harus menjadi cerminan untuk melangkahkan kemana kaki mengarah
Maafkanlah aku, andaikan pernah menoreh luka dihatimu yang setia
Maafkanlah aku, andaikan tidak bisa menjadi seperti yang kau pinta
Tak ada satu orangpun yang menginginkan perpisahan, tapi faktanya seringkali perpisahan adalah hal yang tidak bisa kita hindari. Dan, inilah aku… aku yang tak lebih dari seorang lelaki pecundang, lelaki yang tak berani melupakanmu. Tanpa celah Tuhan menampakan segala kebaikanmu dimataku, sehingga sama sekali belum ku temukan ruang tempat untuk melupakanmu..... ( H.............. )

Jika Ia sebuah Cinta

jika ia sebuah cinta…..ia tidak mendengar…namun senantiasa bergetar….
jika ia sebuah cinta…..ia tidak buta..namun senantiasa melihat dan merasa..
jika ia sebuah cinta…..ia tidak menyiksa..namun senantiasa menguji..
jika ia sebuah cinta…..ia tidak memaksa..namun senantiasa berusaha..
jika ia sebuah cinta…..ia tidak cantik..namun senantiasa menarik..
jika ia sebuah cinta…..ia tidak datang dengan kata-kata..namun senantiasa menghampiri dengan hati..
jika ia sebuah cinta…..ia tidak terucap dengan kata..namun senantiasa hadir dengan sinar mata..
jika ia sebuah cinta…..ia tidak hanya berjanji..namun senantiasa mencoba memenangi..
jika ia sebuah cinta…..ia mungkin tidak suci..namun senantiasa tulus..
jika ia sebuah cinta…..ia tidak hadir karena permintaan..namun hadir karena ketentuan…
jika ia sebuah cinta…..ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan…
namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan…
Perlakukan setiap cinta seakan cinta terakhirmu, baru kamu akan belajar cara memberi.
Perlakukan setiap hari seakan hari terakhirmu, baru kamu akan belajar cara menghargai.
Jangan pernah menyerah, ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar, mengandung banyak resiko. Yakinlah pada dirimu ketika kamu berkata : Aku mencintaimu

Friday, September 9

Ideologi CINTA


Cinta yang tak pernah habis untuk dibicarakan, entah berapa ribu bahkan jutaan kata-kata mutiara tentang cinta untuk diucapkan, direnungkan, dikhayalkan, namun belum tentu bisa direalisasikan. Entahlah, cinta memang aneh dan bisa diungkapkan dengan kata-kata mutiara cinta sesuai dengan situasi dan kondisi. Kumpulan kata-kata mutiara cinta dibawah ini mungkin bisa memberi inspirasi bagi anda untuk mengungkapkan betapa dalam cinta anda pada si dia.
Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan.
Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka,
bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu.
Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.
Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.
Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.
Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.
Cinta pertama adalah kenangan, Cinta kedua adalah pelajaran, dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan
karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Karena itu jagalah cinta yang dianugerahkan itu
sebaik-baiknya agar ia terus mekar dan wangi sepanjang musim.
Kecewa bercinta bukan berarti dunia sudah berakhir. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu
yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu
sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa kekecewaan itu.
Hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan
sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
Hidup tanpa cinta sepeeti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan.
Karena tanpa pertemua tidak akan ada perpisahan. Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai diri kita
daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai
diri kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada mengubah pendirian orang lain.
Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata.
Ibaratkalah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.
Cinta tidak selalu bersama jodoh, tapi jodoh selalu bersama cinta.
Kata pujangga ; Cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari.
Cinta dimulai dengan senyuman, tuumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.

Daftar Pelatih Tim Nasional Indonesia

Periode Asal Negara Nama Pelatih
1938 Bendera Belanda Belanda Johannes Christoffel van Mastenbroek
1951-1953 Bendera Singapura Singapura Choo Seng Quee
1954-1964 Bendera Yugoslavia Yugoslavia Antun Pogačnik
1966-1970 Bendera Indonesia Indonesia E.A. Mangindaan
1970 Bendera Indonesia Indonesia Endang Witarsa
1971-1972 Bendera Turki Turki Yusuf Balik
1972-1974 Bendera Indonesia Indonesia Suwardi Arland
1974-1975 Bendera Indonesia Indonesia Aang Witarsa
1975-1976 Bendera Belanda Belanda Wiel Coerver
1976-1978 Bendera Indonesia Indonesia Suwardi Arland
1978-1979 Bendera Belanda Belanda Frans Van Balkom
1979-1980 Bendera Polandia Polandia Marek Janota
1980-1981 Bendera Jerman Jerman Bernd Fischer
1981-1982 Bendera Indonesia Indonesia Harry Tjong
1982-1983 Bendera Indonesia Indonesia Sinyo Aliandoe
1983-1984 Bendera Indonesia Indonesia M. Basri, Iswadi Idris dan Abdul Kadir
1985-1987 Bendera Indonesia Indonesia Bertje Matulapelwa
1987 Bendera Indonesia Indonesia Sinyo Aliandoe
1987-1991 Bendera Rusia Rusia Anatoli Polosin
1991-1993 Bendera Yugoslavia Yugoslavia Ivan Toplak
1993-1995 Bendera Italia Italia Romano Mattè
1995-1996 Bendera Indonesia Indonesia Danurwindo
1996-1997 Bendera Belanda Belanda Henk Wullems
1998 Bendera Indonesia Indonesia Rusdy Bahalwan
1999 Bendera Jerman Jerman Bernard Schumm
1999-2000 Bendera Indonesia Indonesia Nandar Iskandar
2000-2001 Bendera Indonesia Indonesia Benny Dollo
2002-2004 Bendera Bulgaria Bulgaria Ivan Venkov Kolev
2004-2007 Bendera Inggris Inggris Peter Withe
2007 Bendera Bulgaria Bulgaria Ivan Venkov Kolev
2008-2010 Bendera Indonesia Indonesia Benny Dollo
2010-2011 Bendera Austria Austria Alfred Riedl
2011-sekarang Bendera Belanda Belanda Wim Rijsbergen

Rekor Penampilan di Kejuaraan Sepak Bola ASEAN

Kompetisi ini dulu dikenal sebagai Tiger Cup
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN
Tahun Babak Main M S K GM GK
Bendera Singapura 1996
Juara keempat
6
3
1
2
18
9
Bendera Vietnam 1998
Juara ketiga
5
2
1
2
15
10
Bendera Thailand 2000
Runner-Up
5
3
0
2
13
10
Bendera Indonesia Bendera Singapura 2002
Runner-Up
6
3
3
0
22
7
Bendera Malaysia Bendera Vietnam 2004
Runner-Up
8
4
1
3
24
8
Bendera Singapura Bendera Thailand 2007
Babak grup
3
1
2
0
6
4
Bendera Indonesia Bendera Thailand 2008
Semi Final
5
2
0
3
8
5
Bendera Indonesia Bendera Vietnam 2010
Runner-Up
7
6
0
1
17
6
Total
Terbaik: Runner-Up
45
24
8
13
123
59