Hanya ingin menumpah kata
Laila Majnun, sebuah kisah dari cerita rakyat arab, tentang kecantikan seorang gadis bernama Laila, yang menarik hati seorang pemuda, Qais keturunan Bani Amir.
Qais yang semula pandai, gagah dan berasal dari kabilah terhormat, menjadi majnun alias gila, karena kasihnya yang tak sampai. Qais, yang tersiksa karena takdir yang selalu memusuhinya, sedang hasrat tak mampu ditundukan hatinya, menjadikan dia lupa akan hakikat hidupnya sendiri. Walau kegilaan yang dialaminya mengilhami tutur bahasa sastra yang indah, dan ketulusan jiwa dalam derita cinta, tetap saja sebutan majnun tak dapat ditepisnya.
Kisah tentang Qais dan Laila yang hidup di suatu negeri wilayah tanah Arab. Qais yang berwajah tampan dan Laila yang terkenal akan kecantikannya, yang menjadi dambaan setiap laki-laki. Akhirnya cinta mereka kandas karena adat melarang mereka untuk mengekspresikan gelora cintanya. Maka, tumpah ruahlah segala rasa rindu dan cinta dalam bentuk syair dan puisi yang mengalir menentang takdir mereka.
Suatu ketika Qais memutuskan ikut berniaga ke negeri lain bersama ayahnya agar kelak ia memiliki bekal pengetahuan sendiri tentang perniagaan. Ketika pamit kepada Laila, Qais memberikan seuntai kalung mutiara sebagai tanda kesetiaannya. Qais minta Laila berjanji untuk melepaskan sebuah mutiara dari untaiannya apabila waktu sudah menunjukkan bulan baru. Ia pun berjanji akan kembali sebelum untaian mutiara habis.
Meskipun sangat sedih, Laila merelakan kekasihnya pergi mencari pengalaman.
Sepeninggal Qais, Laila hanya bermenung diri dan menciptakan syair sebagai pelambang rindu. Suatu hari, ayah Laila, Al-Mahdi, pulang ke rumah bersama seorang tamu bernama Sad bin Munif, yang diajak menginap. Tamu itu seorang saudagar kaya raya yang berasal dari Irak. Ketika berjumpa Laila, Sad bin Munif langsung jatuh cinta dan melamar Laila kepada ayahnya. Tanpa sepengetahuan Laila, Al-Mahdi menerima lamaran tersebut karena tergiur oleh mas kawin 1.000 dinar dan harta kekayaan Sad bin Munif. Laila tak berdaya melawan perintah ayahnya karena adat memang menyatakan bahwa laki-laki berkuasa atas perempuan. Sementara itu, Qais yang telah memasuki bulan ke-9 ikut berniaga ke negeri-negeri seperti Damsjik, Jerusalem, Hims, Halab, Anthakijah, Irak, Koefah, hingga Basrah tidak dapat lagi menahan rindunya terhadap Laila. Wajahnya tampak muram dan badannya semakin kurus.
Ayah Qais melihat kesedihan anaknya dan menanyakan ada apakah gerangan yang telah mengganggu pikirannya. Akhirnya Qais berterus terang tentang kisah cintanya dengan Laila. Demi mendengar penuturan anaknya, Al-Mulawwah memutuskan segera kembali ke kampung halamannya dan berjanji akan melamar Laila untuk Qais. Ketika sampai kampung halaman, Al-Mulawwah bergegas menemui ayah Laila dan menawarkan 100 unta sebagai pengganti uang 1.000 dinar yang telah diberikan Sad bin Munif. Akan tetapi, dengan sombongnya, ayah Laila menolak lamaran Al-Mulawwah. Tak berapa lama kemudian, pesta perkawinan Laila dan Sa�d bin Munif diselenggarakan secara besar-besaran. Maka, hancur luluhlah hati Qais. Tak ada satu obat pun yang bisa menyembuhkan sakitnya ini, meskipun orangtuanya telah mendatangkan banyak tabib ternama. Sejak itu Qais tidak mau berbicara kepada orang lain, ia sibuk dengan dirinya sendiri dan sering kali terlihat berbicara sendiri. Karena perilaku aneh inilah orang sekampungnya memanggil Qais dengan Majnun, yang berarti kurang sempurna pikirannya.
Akan halnya Laila, meskipun kini telah menjadi istri Sad bin Munif, ia tetap mencintai Qais. Menurut Laila, secara fisik ia boleh menjadi istri Sad bin Munif, tetapi jiwanya tetap untuk Qais. Dalam ungkapannya, di dunia Qais dan Laila bukanlah pasangan suami istri, tetapi di akhirat mereka menjadi pasangan abadi. Karena tak kuat menanggung penderitaan cinta ini, Laila sakit dan selalu memanggil nama Qais. Akhirnya Qais pun dipanggil untuk menemui Laila. Ketika mereka bertemu, Laila memberi pesan terakhir bahwa mereka akan bertemu nanti di akhirat sebagai sepasang kekasih. Demi melihat kekasihnya meninggal, putus asalah Qais. Tak ada lagi keinginannya untuk hidup. Sehari-hari kerjanya hanya duduk di pusara Laila hingga akhirnya Qais meninggal. Maka, jasad Qais pun dibaringkan di samping pusara Laila.
Kira-kira 10 tahun kemudian, beberapa musafir menziarahi kubur mereka berdua. Di atas kedua pusara itu telah tumbuh dua rumpun bambu yang pucuknya saling berpelukan. Maka, masyhurlah kisah ini sebagai kisah Laila-Majnun.
Cinta memang tidak datang tiba-tiba, juga tidak dapat padam seketika.
Tak seorangpun dapat mengelak jika gelora asmara tiba-tiba menggelegak.
Tak ada jiwa yang dapat menyangka, jika badai cinta menggelora di dada.
Cerita roman yang penuh puisi cinta dan pengorbanan, menjadi inspirasi para pemuja cinta, yang rela mengorbankan hidupnya demi cita-cita absurd yang bertema cinta.
Persis cerita shakespeare tentang Romeo & Juliet yang berujung bunuh diri karena tak sudi menyerah atas perjuangan cintanya, cerita film Titanic tentang Rose DeWitt & Jack Dawson, yang �gagal� mewujudkan cinta mereka dan tenggelam bersama Titanic yang perkasa, cerita epik � romantik ini selalu menjadi contoh khayal para pemujanya, yang selalu mengagungkan cita-cita cinta mereka.
Laskar cinta, rekaan Dhani Ahmad, adalah salah satu lagu yang banyak digandrungi orang karena nada dan liriknya yang seolah meng-kampanyekan keagungan cinta.
Banyak orang yang tergelincir kedalam kekufuran karena api cinta yang menyala-nyala. Banyak orang tersesat dari jalan surga, karena tipu daya syahwat yang berbungkus cinta.
Banyak orang yang termehe-mehe (baca: melankolis, mengurai air mata) ketika mendengarkan lagu-lagu Chrisye bertemakan cinta.
Padahal, cinta sejati seorang muslim adalah cintanya terhadap Allah SWT & Rasul. Apapun yang diperbuatnya, selalu menginginkan pertemuannya dengan Allah &Rasul di akhirat kelak. Cinta yang berlandaskan keimanan, seolah mengorbankan keluhuran jiwa dan kemurnian hati, yang dinamakan cinta. Padahal cinta terhadap kekasih hati, belahan jiwa, tumpuan asa, tidak pernah diharamkan oleh agama. Tetapi itu semua haruslah demi meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Sang Pecipta, Allah Robb Al Amin..
Laila Majnun hanyalah sebuah kisah cinta sepasang manusia biasa, yang mungkin menerpa kita juga. Tak perlu kita mengagungkan perjuangan cintanya karena hal itu sama saja menggugat takdir yang diberikan Allah.
Cinta adalah bumbu kehidupan yang menjadikan indahnya perjalanan hidup manusia.
Cinta bukanlah tujuan dari keberadaan manusia di dunia, bukan pula akhir dari perjuangan di alam fana. Cinta hanyalah kendaraan untuk meraih kebahagiaan sejati, yaitu keridloan Allah untuk mendapatkan surga, yang luasnya seluas bumi dan langit.
sumber: http://rkyu.blogdrive.com
Monday, December 6
aku rindu
aku adalah pungguk
mengelam dan menghiba
rinduku terpuruk
diabaikan bulan dan cinta
tatapan-tatapan kosong
asa yang melompong
gundah yang tercipta
keluar semua dari rasa
hati dan aku berteriak
apakah aku tak ada arti
hingga tidurmu bisa nyenyak
hilangkan aku dari mimpi
aku adalah pungguk
hanya bisa menatap
dan selalu berharap
cercahan cahayamu kupeluk
ah.. pelukanku cuma bayangan
tak mungkin jadi nyata
karena dikau adalah bulan
sedangkan aku pungguk maya
mengelam dan menghiba
rinduku terpuruk
diabaikan bulan dan cinta
tatapan-tatapan kosong
asa yang melompong
gundah yang tercipta
keluar semua dari rasa
hati dan aku berteriak
apakah aku tak ada arti
hingga tidurmu bisa nyenyak
hilangkan aku dari mimpi
aku adalah pungguk
hanya bisa menatap
dan selalu berharap
cercahan cahayamu kupeluk
ah.. pelukanku cuma bayangan
tak mungkin jadi nyata
karena dikau adalah bulan
sedangkan aku pungguk maya
Akhirnya...
Aku bertemu kembali dengannya. Setelah sekian lama tak pernah lagi bersitatap karena kesibukan masing-masing. Aku senang. Gembira. Dalam setiap pertemuan dengannya, selalu ada rindu yang terjaga dengan baik. Dan karena itu setiap pertemuan pasti menarik.
Kami tahu rindu itu selalu ada. Namun setiap kali bertemu, tak perlulah semua kata itu terumbar sia-sia. Karena dalam diam semua rindu itu lebih terasa. Diam kami. Diam dalam keriuhan tempat ini yang sering menjadi tempat menyepi para makhluk sepi. Seperti kamu. Seperti aku.
Dan diam itu cukuplah menjadi pengganti rasa. Karena aku dan kamu sama tahu bahwa...
Keberadaan itu indah... jauh lebih indah daripada untaian kata cinta sepanjang jalur sutra
Dan aku menikmati keberadaanmu
Kamu...di situ
Menekuri layar ajaibmu yang membawamu berkeliling dunia maya. Membawamu ke dunia sana meski kamu di sini
Dan aku...di sini
Menatapi kalimat demi kalimat yang berbaris mengajak aku untuk bertualang ke dunia magis. Memandangimu dan layarmu. Dan bersyukur, bahwa kamu di sini.
Hanya sesekali kita saling bertukar kata. Kamu akan memberitahuku, bahwa di dunia sana itu, hidupmu hidup. Dan aku akan tersenyum. Menikmati kehidupanmu membuatku hidup.
Lalu kami kembali diam. Diam dalam pengertian yang dalam.
Bahwa kita, aku dan kamu, akan selalu ada di sini.
Dan kita akan selalu bertemu dari waktu ke waktu, menandaskan rindu hingga tetes terakhir..
Aku bertemu kembali dengannya. Setelah sekian lama tak pernah lagi bersitatap karena kesibukan masing-masing. Aku senang. Gembira. Dalam setiap pertemuan dengannya, selalu ada rindu yang terjaga dengan baik. Dan karena itu setiap pertemuan pasti menarik.
Kami tahu rindu itu selalu ada. Namun setiap kali bertemu, tak perlulah semua kata itu terumbar sia-sia. Karena dalam diam semua rindu itu lebih terasa. Diam kami. Diam dalam keriuhan tempat ini yang sering menjadi tempat menyepi para makhluk sepi. Seperti kamu. Seperti aku.
Dan diam itu cukuplah menjadi pengganti rasa. Karena aku dan kamu sama tahu bahwa...
Keberadaan itu indah... jauh lebih indah daripada untaian kata cinta sepanjang jalur sutra
Dan aku menikmati keberadaanmu
Kamu...di situ
Menekuri layar ajaibmu yang membawamu berkeliling dunia maya. Membawamu ke dunia sana meski kamu di sini
Dan aku...di sini
Menatapi kalimat demi kalimat yang berbaris mengajak aku untuk bertualang ke dunia magis. Memandangimu dan layarmu. Dan bersyukur, bahwa kamu di sini.
Hanya sesekali kita saling bertukar kata. Kamu akan memberitahuku, bahwa di dunia sana itu, hidupmu hidup. Dan aku akan tersenyum. Menikmati kehidupanmu membuatku hidup.
Lalu kami kembali diam. Diam dalam pengertian yang dalam.
Bahwa kita, aku dan kamu, akan selalu ada di sini.
Dan kita akan selalu bertemu dari waktu ke waktu, menandaskan rindu hingga tetes terakhir..
Kudekap Kusayang-sayang
Kepadamu kekasih kupersembahkan segala api keperihan
di dadaku ini demi cintaku kepada semua manusia
Kupersembahkan kepadamu sirnanya seluruh kepentingan
diri dalam hidup demi mempertahankan kemesraan rahasia,
yang teramat menyakitkan ini, denganmu
Terima kasih engkau telah pilihkan bagiku rumah
persemayaman dalam jiwa remuk redam hamba-hambamu
Kudekap mereka, kupanggul, kusayang-sayang,
dan ketika mereka tancapkan pisau ke dadaku,
mengucur darah dari mereka sendiri,
sehingga bersegera aku mengusapnya,
kusumpal, kubalut dengan sobekan-sobekan bajuku
Kemudian kudekap ia, kupanggul, kusayang-sayang,
kupeluk,
kugendong-gendong, sampai kemudian mereka tancapkan
di dadaku ini demi cintaku kepada semua manusia
Kupersembahkan kepadamu sirnanya seluruh kepentingan
diri dalam hidup demi mempertahankan kemesraan rahasia,
yang teramat menyakitkan ini, denganmu
Terima kasih engkau telah pilihkan bagiku rumah
persemayaman dalam jiwa remuk redam hamba-hambamu
Kudekap mereka, kupanggul, kusayang-sayang,
dan ketika mereka tancapkan pisau ke dadaku,
mengucur darah dari mereka sendiri,
sehingga bersegera aku mengusapnya,
kusumpal, kubalut dengan sobekan-sobekan bajuku
Kemudian kudekap ia, kupanggul, kusayang-sayang,
kupeluk,
kugendong-gendong, sampai kemudian mereka tancapkan
Wednesday, December 1
Pesan Rasulullah untuk Fatimah az-Zahra
Ada sepuluh wasiat Rasulullah kepada putrinya Fatimah Az-Zahra, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya,khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan. Wasiat tersebut adalah:
1.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yangmembuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.
2.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepunguntuk suami dan anak-anaknya, niscayaAllah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.
3.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalumenyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahalabaginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
4.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yangmembantu kebutuhan tetangga-tetanggany a,maka Allah akan membantunya untukdapat meminum telaga kautsar pada harikiamat nanti.
5.Wahai Fatimah! Yang lebih utama dariseluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri.Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu.Ketahuilah Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.
6.Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan,serta melebur seribu kejelakan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahalab aginya sama dengan pahala para pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yangmelaksanakan ibadah haji dan umrah, danseribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
6.Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan,serta melebur seribu kejelakan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahalab aginya sama dengan pahala para pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yangmelaksanakan ibadah haji dan umrah, danseribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
7.Wahai Fatimah! Disaat seorang istrimelayani suaminya selama sehari semalam,dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya sertamemakaikan pakaian padanya dihari kiamatberupa pakaian yang serba hijau,dan menetapkan baginya setiap rambutpada tubuhnya seribu kebaikan. Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.
8.Wahai Fatimah! Disaat seorang istritersenyum dihadapan suaminya, makaAllah akan memandangnya dengan pandanganpenuh kasih.
9.Wahai Fatimah! Disaat seorang istrimembentangkan alas ! tidur untuksuaminya dengan rasa senang hati, makapara malaikat yang memanggil darilangit menyeru wanita itu agarmenyaksikan pahala amalnya, dan Allahmengampuni dosa-dosanya yang telah laludan yang akan datang.
10.Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya,meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya,serta menjadikan kuburnya bagian daritaman surga. Allah pun menetapkanbaginya bebas dari siksa neraka sertadapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.
Keajaiban Dunia Bawah Laut : Sungai Bawah Laut Cenote Angelita
Keajaiban Dunia Bawah Laut : Sungai Bawah Laut Cenote Angelita
Saat saya browsing, dapat beberapa foto yang diyakini merupakan foto-foto sungai bawah laut yang terdapat di Cenote Angelita, salah satu daerah di Meksiko.
Mungkin anda sudah ada yang mengetahui tentang fenomena sungai yang ada di bawah laut mexico yang menakjubkan ini dan patut bagi orang islam untuk menyebut subhanallah ini lah kebesaran sang kuasa dalam mengolah alam, hal aneh apapun yang kita pandang tentu itu biasa bagi NYA yang menciptakan alam semesta ini. Penemuan ini cukup membuat kontroversi ada yang percaya akan foto dan video sungai tersebut ada yang membantah bahwa itu hanya hasil rekayasa untuk mencari popularitas belaka, namun kita kembali lagi kepada kekuasaan sang maha pencipta yang mampu menciptakan apapun di luar kemampuan manusia.
Tampilan beberapa foto yang membuat saya takjub dan sempat berdiam lama untuk melihat keindahan fenomena alam sungai di meksiko ini, andai saja bisa kesana untuk melihat langsung waah sudah pasti saya akan segera berangkat.
Bagi yang tidak sabar untuk melihat seperti apa sih fenomena sungai di bawah laut ini yang menjadi pembicaraan banyak orang dan menjadi salah satu berita hot di dunia maya.
Beberapa foto sungai di bawah laut diatas datang dari Cenote Angelita, Meksiko. Awalnya disana terlihat ada sebuah gua yang jika terus di telusuri lebih dalam sedalam 30 meter akan menemukan keanehan karena airnya adalah air tawar, disana memang tampak adanya pemandangan seperti kehidupan di sungai. Jika di telusuri lebih dalam lagi maka rasa air tersebut sudah menjadi asin.
Menakjubkan!
Saat saya browsing, dapat beberapa foto yang diyakini merupakan foto-foto sungai bawah laut yang terdapat di Cenote Angelita, salah satu daerah di Meksiko.
Mungkin anda sudah ada yang mengetahui tentang fenomena sungai yang ada di bawah laut mexico yang menakjubkan ini dan patut bagi orang islam untuk menyebut subhanallah ini lah kebesaran sang kuasa dalam mengolah alam, hal aneh apapun yang kita pandang tentu itu biasa bagi NYA yang menciptakan alam semesta ini. Penemuan ini cukup membuat kontroversi ada yang percaya akan foto dan video sungai tersebut ada yang membantah bahwa itu hanya hasil rekayasa untuk mencari popularitas belaka, namun kita kembali lagi kepada kekuasaan sang maha pencipta yang mampu menciptakan apapun di luar kemampuan manusia.
Tampilan beberapa foto yang membuat saya takjub dan sempat berdiam lama untuk melihat keindahan fenomena alam sungai di meksiko ini, andai saja bisa kesana untuk melihat langsung waah sudah pasti saya akan segera berangkat.
Bagi yang tidak sabar untuk melihat seperti apa sih fenomena sungai di bawah laut ini yang menjadi pembicaraan banyak orang dan menjadi salah satu berita hot di dunia maya.
Beberapa foto sungai di bawah laut diatas datang dari Cenote Angelita, Meksiko. Awalnya disana terlihat ada sebuah gua yang jika terus di telusuri lebih dalam sedalam 30 meter akan menemukan keanehan karena airnya adalah air tawar, disana memang tampak adanya pemandangan seperti kehidupan di sungai. Jika di telusuri lebih dalam lagi maka rasa air tersebut sudah menjadi asin.
Menakjubkan!
SEGITIGA BERMUDA
Keajaiban Yang Masih Misteri
Anda pasti semuanya pernah mendengar nama Segitiga Bermuda. Segitiga Bermuda atau yang dalam bahasa Inggris disebut Bermuda Triangle adalah sebuah daerah, tepatnya laut di Samudra Atlantik yang dibatasi oleh kota-kota di Amerika Tengah (Straits of Florida, Kepulauan Bahamas, dan Kepulauan Karibia). Segitiga Bermuda adalah sebuah misteri. Konon, banyak pesawat atau kapal laut yang melintasi daerah ini menghilang secara tiba-tiba. Tak ada satu orang-pun yang tau kemana pesawat dan kapal laut tersebut menghilang.
Kebanyakan para ahli-ahli, pakar-pakar, atau orang-orang biasa seperti kita hanya menerka-nerka kemana dan bagaimana kapal laut atau pesawat itu bisa menghilang. Pakar Fisika mengatakan, pesawat dan kapal laut itu terhisap oleh sebuah pusaran lautan yang sangat deras dan kencang. Mereka semua hilang ditelan laut. Ahli cuaca mengatakan, mereka hilang karena disambar petir atau diterjang badai dan akhirnya tenggelam ke laut, karena di daerah Segitiga Bermuda (menurut mereka), cuacanya tidak menentu. Pakar kedukunan mengatakan, mereka hilang karena ditelan oleh setan-setan dan iblis-iblis yang terkutuk. Ustadz-ustadz mengatakan, mereka hilang dibawa atau diculik oleh Dajjal. Konon kabarnya, Dajjal telah muncul di bumi ini, dan kemuculan pertamanya yaitu di Segitiga Bermuda ini.
Menurut saya, Segitiga Bermuda ini adalah misteri kelam yang tidak bisa dipecahkan dengan akal sehat dan logika.
Anda pasti semuanya pernah mendengar nama Segitiga Bermuda. Segitiga Bermuda atau yang dalam bahasa Inggris disebut Bermuda Triangle adalah sebuah daerah, tepatnya laut di Samudra Atlantik yang dibatasi oleh kota-kota di Amerika Tengah (Straits of Florida, Kepulauan Bahamas, dan Kepulauan Karibia). Segitiga Bermuda adalah sebuah misteri. Konon, banyak pesawat atau kapal laut yang melintasi daerah ini menghilang secara tiba-tiba. Tak ada satu orang-pun yang tau kemana pesawat dan kapal laut tersebut menghilang.
Kebanyakan para ahli-ahli, pakar-pakar, atau orang-orang biasa seperti kita hanya menerka-nerka kemana dan bagaimana kapal laut atau pesawat itu bisa menghilang. Pakar Fisika mengatakan, pesawat dan kapal laut itu terhisap oleh sebuah pusaran lautan yang sangat deras dan kencang. Mereka semua hilang ditelan laut. Ahli cuaca mengatakan, mereka hilang karena disambar petir atau diterjang badai dan akhirnya tenggelam ke laut, karena di daerah Segitiga Bermuda (menurut mereka), cuacanya tidak menentu. Pakar kedukunan mengatakan, mereka hilang karena ditelan oleh setan-setan dan iblis-iblis yang terkutuk. Ustadz-ustadz mengatakan, mereka hilang dibawa atau diculik oleh Dajjal. Konon kabarnya, Dajjal telah muncul di bumi ini, dan kemuculan pertamanya yaitu di Segitiga Bermuda ini.
Menurut saya, Segitiga Bermuda ini adalah misteri kelam yang tidak bisa dipecahkan dengan akal sehat dan logika.
Surat Cinta Pertama Didunia!
Surat cinta tertua di Dunia yang pernah ditemukan berasal dari sekitar masa 2200 SM di lembah Niffer 150 km dari kota Baghdad, Irak. Penemuan ini berdasarkan penggalian arkeologi sekitar tahun 1889 oleh Noah Kramer Profesor dari Philadelphia University.
Pada awalnya arkeolog menemukan sekitar 70 ribu artefak berbahasa Sumeria yang pada saat itu masih belum bisa diterjemahkan arti dari bahasa tersebut. 58 tahun setelah penemuan tersebut, sumerolog (ahli bahasa Sumeria ) terkenal didunia yang bernama Muazzez Longsor dan Hatice K?z?laybu mencoba menerjemahkan arti yang terkandung dalam artefak tersebut.
Artefak tersebut berbentuk seperi plat terbuat dari batu. Bila melihatnya, sebagai orang awam termasuk TS kita tidak akan tahu maksud dan arti tujuan tersebut.
Surat dalam berbentuk artefak itu dibuat oleh seorang pendeta tinggi (High Priest ) bangsa Sumeria bernama Inanna yang ditujukan kepada Sang Raja yang sekaligus suaminya pada malam pernikahan mereka. Sudah menjadi tradisi bangsa Sumeria bahwa pada saat malam pernikahan sang istri akan membuatkan puisi cinta untuk sang suami.
nah berdasarkan penerjemahannya dari Sumerolog orang Turki tsb ke Bahasa Inggris adalah sebagai berikut:
kurang lebih begini ..
Inilah Isi Dari Artefak Tersebut : (ingin Baca Versi Bahasa Indonesianya ) dibawah…
Bridegroom, dear to my heart,
Goodly is your beauty, honeysweet,
Lion, dear to my heart,
Goodly is your beauty, honeysweet.
You have captivated me,
Let me stand tremblingly before you.
Bridegroom, I would be taken by you to the bedchamber,
You have captivated me,
Let me stand tremblingly before you.
Lion, I would be taken by you to the bedchamber.
Bridegroom, let me caress you,
My precious caress is more savory than honey,
In the bedchamber, honey-filled,
Let me enjoy your goodly beauty,
Lion, let me caress you,
My precious caress is more savory than honey.
Bridegroom, you have taken your pleasure of me,
Tell my mother, she will give you delicacies,
My father, he will give you gifts.
Your spirit, I know where to cheer your spirit,
Bridegroom, sleep in our house until dawn,
Your heart, I know where to gladden your heart,
Lion, sleep in our house until dawn.
You, because you love me,
Give me pray of your caresses,
My lord god, my lord protector,
My Shu-Sin, who gladdens Enlil’s heart,
Give my pray of your caresses.
Your place goodly as honey, pray lay your hand on it,
Bring your hand over like a gishban-garment,
Cup your hand over it like a gishban-sikin-garment.
Terjemahan Ke Bahasa Indonesianya
Mempelai, sayang di hatiku,
Lumayan adalah kecantikan Anda, honeysweet,
Lion, sayang di hatiku,
Lumayan adalah kecantikan Anda, honeysweet.
Anda telah memikat saya,
Biarkan aku berdiri gemetar sebelum Anda.
Mempelai, saya akan diambil oleh Anda ke kamar tidur,
Anda telah memikat saya,
Biarkan aku berdiri gemetar sebelum Anda.
Lion, saya akan diambil oleh Anda ke kamar tidur.
Mempelai, biarkan aku membelai Anda,
belaian berharga saya lebih gurih dari madu,
Di kamar tidur, diisi madu,
Biarkan aku menikmati keindahan yang lumayan Anda,
Lion, biarkan aku membelai Anda,
belaian berharga saya lebih gurih dari madu.
Mempelai, Anda telah mengambil kesenangan Anda dari saya,
Katakan ibuku, ia akan memberikan makanan lezat,
Ayah saya, dia akan memberikan hadiah.
semangat Anda, saya tahu di mana untuk menghibur semangat Anda,
Mempelai, tidur di rumah kami sampai fajar,
jantung Anda, saya tahu di mana menggembirakan hati Anda,
Lion, tidur di rumah kami sampai fajar.
Anda, karena kau mencintaiku,
Beri aku berdoa dari belaian Anda,
Dewa tuanku, Tuanku pelindung,
My Shu-Sin, yang menggembirakan hati Enlil’s,
Berikan saya berdoa belaian Anda.
tempat Anda lumayan sebagai madu, berdoa meletakkan tangan Anda di atasnya,
Bawa tangan Anda seperti pakaian-gishban,
Piala tangan Anda di atasnya seperti pakaian-gishban-sikin
Surat cinta tertua di Dunia yang pernah ditemukan berasal dari sekitar masa 2200 SM di lembah Niffer 150 km dari kota Baghdad, Irak. Penemuan ini berdasarkan penggalian arkeologi sekitar tahun 1889 oleh Noah Kramer Profesor dari Philadelphia University.
Pada awalnya arkeolog menemukan sekitar 70 ribu artefak berbahasa Sumeria yang pada saat itu masih belum bisa diterjemahkan arti dari bahasa tersebut. 58 tahun setelah penemuan tersebut, sumerolog (ahli bahasa Sumeria ) terkenal didunia yang bernama Muazzez Longsor dan Hatice K?z?laybu mencoba menerjemahkan arti yang terkandung dalam artefak tersebut.
Artefak tersebut berbentuk seperi plat terbuat dari batu. Bila melihatnya, sebagai orang awam termasuk TS kita tidak akan tahu maksud dan arti tujuan tersebut.
Surat dalam berbentuk artefak itu dibuat oleh seorang pendeta tinggi (High Priest ) bangsa Sumeria bernama Inanna yang ditujukan kepada Sang Raja yang sekaligus suaminya pada malam pernikahan mereka. Sudah menjadi tradisi bangsa Sumeria bahwa pada saat malam pernikahan sang istri akan membuatkan puisi cinta untuk sang suami.
nah berdasarkan penerjemahannya dari Sumerolog orang Turki tsb ke Bahasa Inggris adalah sebagai berikut:
kurang lebih begini ..
Inilah Isi Dari Artefak Tersebut : (ingin Baca Versi Bahasa Indonesianya ) dibawah…
Bridegroom, dear to my heart,
Goodly is your beauty, honeysweet,
Lion, dear to my heart,
Goodly is your beauty, honeysweet.
You have captivated me,
Let me stand tremblingly before you.
Bridegroom, I would be taken by you to the bedchamber,
You have captivated me,
Let me stand tremblingly before you.
Lion, I would be taken by you to the bedchamber.
Bridegroom, let me caress you,
My precious caress is more savory than honey,
In the bedchamber, honey-filled,
Let me enjoy your goodly beauty,
Lion, let me caress you,
My precious caress is more savory than honey.
Bridegroom, you have taken your pleasure of me,
Tell my mother, she will give you delicacies,
My father, he will give you gifts.
Your spirit, I know where to cheer your spirit,
Bridegroom, sleep in our house until dawn,
Your heart, I know where to gladden your heart,
Lion, sleep in our house until dawn.
You, because you love me,
Give me pray of your caresses,
My lord god, my lord protector,
My Shu-Sin, who gladdens Enlil’s heart,
Give my pray of your caresses.
Your place goodly as honey, pray lay your hand on it,
Bring your hand over like a gishban-garment,
Cup your hand over it like a gishban-sikin-garment.
Terjemahan Ke Bahasa Indonesianya
Mempelai, sayang di hatiku,
Lumayan adalah kecantikan Anda, honeysweet,
Lion, sayang di hatiku,
Lumayan adalah kecantikan Anda, honeysweet.
Anda telah memikat saya,
Biarkan aku berdiri gemetar sebelum Anda.
Mempelai, saya akan diambil oleh Anda ke kamar tidur,
Anda telah memikat saya,
Biarkan aku berdiri gemetar sebelum Anda.
Lion, saya akan diambil oleh Anda ke kamar tidur.
Mempelai, biarkan aku membelai Anda,
belaian berharga saya lebih gurih dari madu,
Di kamar tidur, diisi madu,
Biarkan aku menikmati keindahan yang lumayan Anda,
Lion, biarkan aku membelai Anda,
belaian berharga saya lebih gurih dari madu.
Mempelai, Anda telah mengambil kesenangan Anda dari saya,
Katakan ibuku, ia akan memberikan makanan lezat,
Ayah saya, dia akan memberikan hadiah.
semangat Anda, saya tahu di mana untuk menghibur semangat Anda,
Mempelai, tidur di rumah kami sampai fajar,
jantung Anda, saya tahu di mana menggembirakan hati Anda,
Lion, tidur di rumah kami sampai fajar.
Anda, karena kau mencintaiku,
Beri aku berdoa dari belaian Anda,
Dewa tuanku, Tuanku pelindung,
My Shu-Sin, yang menggembirakan hati Enlil’s,
Berikan saya berdoa belaian Anda.
tempat Anda lumayan sebagai madu, berdoa meletakkan tangan Anda di atasnya,
Bawa tangan Anda seperti pakaian-gishban,
Piala tangan Anda di atasnya seperti pakaian-gishban-sikin
Wednesday, November 24
WAKTU SEPI MENGUSIKKU
Dari beranda hati yang sepi
ku tatap nanar lembayung jingga yang mulai luruh
dengan biasnya yang tampak meredup
ku lukis lara hati dimega kelam
membentuk seraut wajah cinta yang mati dikala pagi
cinta yang tlah kau benamkan didasar laut kesedihan
yang tak pernah membiarkan cahaya kebahagiaan memasukinya
hingga akhirnya sebentuk jemari terulur
namun hanya raga yg tersisa
raga yang tlah ringkih berguratkan seraut wajah
yang tak pernah indah dikerling mata
ku terus lukiskan dikelamnya mega
ku tak ingin berhenti meski keringat dingin disekujur jiwa
meski nyali menggigil membiru
hingga dinginnya malam mengusikku
menyelimuti tubuh renta dengan kesunyian
diberanda hati yang sepi
ku kembali sendiri
tuk sebentuk nama yang bermakna
yang saat ini tertawa lepas dialam maya
tetaplah kau disitu
karena ku tak ingin karma menjemputmu
saat kau jejakkan kakimu disini
ku tatap nanar lembayung jingga yang mulai luruh
dengan biasnya yang tampak meredup
ku lukis lara hati dimega kelam
membentuk seraut wajah cinta yang mati dikala pagi
cinta yang tlah kau benamkan didasar laut kesedihan
yang tak pernah membiarkan cahaya kebahagiaan memasukinya
hingga akhirnya sebentuk jemari terulur
namun hanya raga yg tersisa
raga yang tlah ringkih berguratkan seraut wajah
yang tak pernah indah dikerling mata
ku terus lukiskan dikelamnya mega
ku tak ingin berhenti meski keringat dingin disekujur jiwa
meski nyali menggigil membiru
hingga dinginnya malam mengusikku
menyelimuti tubuh renta dengan kesunyian
diberanda hati yang sepi
ku kembali sendiri
tuk sebentuk nama yang bermakna
yang saat ini tertawa lepas dialam maya
tetaplah kau disitu
karena ku tak ingin karma menjemputmu
saat kau jejakkan kakimu disini
Tuesday, November 23
Untuk sepi yang membunuhku…
Sore ini..aku termenung dalam dalam sambil memandang jauh ke arah laut lepas dgn gemuruh suara ombak,yang memecah sunyi..ramai pejalan kaki dan lalu lalang kendaraan menjadi pemandangan di sore itu,,
Sejenak,,menyadarkanku dari kesendirian.sesaat aku terombang ambing di sebuah batu karang yang sngat ebsar di tepi pantai itu,,bertanya sendiri dalam hati..
‘sedang apa aku disini..?’
Berada diantara ratusan pejalan kaki yang melenggang bergandengan tangan dengan menyunggingkan senyum menebar tawa kegembiraan.. J
Sejenak..aku dihinggapi rasa ‘iri’ yang menghujam dalam hati,,menggerogoti warasku tanpa bias melawan ketika ku saksikan puluhan pasang mata berbinar duduk dibuai kemesraan..dan aku masih sendiri terpaku tanpa seorang teman…tanpa siapapun..
betapa menyesakkan hidup sepi ditengah keramaian ini..aarrggggghhh (mengeluh saja)
Melintas detik demi detik dengan hanya berpelukan pada asa yang tersisa,menggantungkan angan hanya pada bayang bayang semu..asa tentangmu yang tak kunjung padam kurengkuh meski dalam ketidakpastian..bayang bayang semu mu yang tak lelah kugapai diujung tebing keraguan..
Bilakah ada sedetik masa untukku dan untukmu merangkai kembali barisan cerita rindu yang sempat tertunda..mungkinkah datang setitik nyala api yang bisa mengobarkan waras jiwamu,membuka satu pintu untukku,,biar dapat lagi kulukis lautan dengan senandung keindahanmu..biar kuhias jalanan kota Bandung dengan renyah tawa dan senyummu.biar rasa iri didadaku sirnaa..
Sejenak,,menyadarkanku dari kesendirian.sesaat aku terombang ambing di sebuah batu karang yang sngat ebsar di tepi pantai itu,,bertanya sendiri dalam hati..
‘sedang apa aku disini..?’
Berada diantara ratusan pejalan kaki yang melenggang bergandengan tangan dengan menyunggingkan senyum menebar tawa kegembiraan.. J
Sejenak..aku dihinggapi rasa ‘iri’ yang menghujam dalam hati,,menggerogoti warasku tanpa bias melawan ketika ku saksikan puluhan pasang mata berbinar duduk dibuai kemesraan..dan aku masih sendiri terpaku tanpa seorang teman…tanpa siapapun..
betapa menyesakkan hidup sepi ditengah keramaian ini..aarrggggghhh (mengeluh saja)
Melintas detik demi detik dengan hanya berpelukan pada asa yang tersisa,menggantungkan angan hanya pada bayang bayang semu..asa tentangmu yang tak kunjung padam kurengkuh meski dalam ketidakpastian..bayang bayang semu mu yang tak lelah kugapai diujung tebing keraguan..
Bilakah ada sedetik masa untukku dan untukmu merangkai kembali barisan cerita rindu yang sempat tertunda..mungkinkah datang setitik nyala api yang bisa mengobarkan waras jiwamu,membuka satu pintu untukku,,biar dapat lagi kulukis lautan dengan senandung keindahanmu..biar kuhias jalanan kota Bandung dengan renyah tawa dan senyummu.biar rasa iri didadaku sirnaa..
Tapi mungkinkah cerita itu berulang..????
Sementara smpai detik ini,di sendiriku yang bersandar pada langit kelam dan gerimis yang satu satu datang,aku masih saja mematuk bayang-bayang,menggurat kesepian tanpa arah..
Hanya angin,,pasir,,dan deru kendaraan yang kucium hambar..dan menampar kesendirianku..
Di senja ini..
Sunday, November 21
Untuk sejenak aku pikir kita sedang jatuh terlalu dalam, hingga tak ada lagi hal yang kita hiraukan. Seperti misalnya aku rela membangun jembatan antar galaksi agar kamu tetap berada dalam jangkauanku. Agar kamu masih saja dapat terus terhubung denganku. Agar tak ada lagi jarak diantara kita.
Aku pikir, semua itu dilakukan atas nama rasa yang entah mengapa telah menjelma menjadi semacam otomatisasi. Bayangkanlah, jika di pagi hari dalam sepersekian detik saat aku menyadari aku telah kembali dari dunia mimpi, sinaps-sinaps di otakku bekerja begitu cepatnya untuk menghantarkan sebuah informasi tentang kamu. Iya, tentang kamu. Aneh bukan? Betapa duniaku kini seperti selalu saja hendak melukis tentang kehadiranmu.
Dan aku akan meniti setiap jengkal waktu sepanjang hari mengendus rindu kepada kamu. Hingga pada akhirnya berharap di penghujung hari rindu ini akan mencair oleh bayanganmu yang mengendap mendekat perlahan bersama senja.
Aku cukup memeluk satu asa. Jangan berakhir! Bagiku itu sudah cukup. Meski dengan itu, aku berulang kali harus meretas rindu yang kadang jika sedang tak dapat ditemui penawarnya akan meninggalkan kesakitan yang begitu dalam. Aku rela, karena bukankah rindu itu pada dasarnya adalah sebuah kesakitan yang membuat ketagihan?!
Dan asal kamu tahu, rinduku tak mengenal kata basi.
Dalam jarak, rinduku tumpah berharap tak ada sekat penghalang menuju dirimu.
Dan saat dekat, rinduku membuncah mengkhianati logika...
Kepada kamu yang kurindukan : Sampai berjumpa lagi di bibir senja!
Aku pikir, semua itu dilakukan atas nama rasa yang entah mengapa telah menjelma menjadi semacam otomatisasi. Bayangkanlah, jika di pagi hari dalam sepersekian detik saat aku menyadari aku telah kembali dari dunia mimpi, sinaps-sinaps di otakku bekerja begitu cepatnya untuk menghantarkan sebuah informasi tentang kamu. Iya, tentang kamu. Aneh bukan? Betapa duniaku kini seperti selalu saja hendak melukis tentang kehadiranmu.
Dan aku akan meniti setiap jengkal waktu sepanjang hari mengendus rindu kepada kamu. Hingga pada akhirnya berharap di penghujung hari rindu ini akan mencair oleh bayanganmu yang mengendap mendekat perlahan bersama senja.
Aku cukup memeluk satu asa. Jangan berakhir! Bagiku itu sudah cukup. Meski dengan itu, aku berulang kali harus meretas rindu yang kadang jika sedang tak dapat ditemui penawarnya akan meninggalkan kesakitan yang begitu dalam. Aku rela, karena bukankah rindu itu pada dasarnya adalah sebuah kesakitan yang membuat ketagihan?!
Dan asal kamu tahu, rinduku tak mengenal kata basi.
Dalam jarak, rinduku tumpah berharap tak ada sekat penghalang menuju dirimu.
Dan saat dekat, rinduku membuncah mengkhianati logika...
Kepada kamu yang kurindukan : Sampai berjumpa lagi di bibir senja!
Kau yang tak dapat kutatap dengan kedua mataku
Kau yang tak dapat kusentuh dengan kedua tangan ku
Kau yang tak dapat kuraih dengan cintaku
Sebuah mimpi
Mimpi yang seharusnya tak terangkai
Mimpi yang seharusnya tak ku biarkan tumbuh
Aku terdiam
Kau yang tak dapat ku tatap,kusentuh dan kugapai
Hati ku terpenjara...tak bisa keluar
Air mata mengalir deras melewati tulang pipi ku
Tak bisa ku tahan...
Maaf kan aku karena...
Kau yang tak dapat kusentuh dengan kedua tangan ku
Kau yang tak dapat kuraih dengan cintaku
Sebuah mimpi
Mimpi yang seharusnya tak terangkai
Mimpi yang seharusnya tak ku biarkan tumbuh
Aku terdiam
Kau yang tak dapat ku tatap,kusentuh dan kugapai
Hati ku terpenjara...tak bisa keluar
Air mata mengalir deras melewati tulang pipi ku
Tak bisa ku tahan...
Maaf kan aku karena...
Aku merindu hadirmu kembali.........
Melepas rindu dalam diam..
Akhirnya...
Aku bertemu kembali dengannya. Setelah sekian lama tak pernah lagi bersitatap karena kesibukan masing-masing. Aku senang. Gembira. Dalam setiap pertemuan dengannya, selalu ada rindu yang terjaga dengan baik. Dan karena itu setiap pertemuan pasti menarik.
Kami tahu rindu itu selalu ada. Namun setiap kali bertemu, tak perlulah semua kata itu terumbar sia-sia. Karena dalam diam semua rindu itu lebih terasa. Diam kami. Diam dalam keriuhan tempat ini yang sering menjadi tempat menyepi para makhluk sepi. Seperti kamu. Seperti aku.
Dan diam itu cukuplah menjadi pengganti rasa. Karena aku dan kamu sama tahu bahwa...
Keberadaan itu indah... jauh lebih indah daripada untaian kata cinta sepanjang jalur sutra
Dan aku menikmati keberadaanmu
Kamu...di situ
Menekuri layar ajaibmu yang membawamu berkeliling dunia maya. Membawamu ke dunia sana meski kamu di sini
Dan aku...di sini
Menatapi kalimat demi kalimat yang berbaris mengajak aku untuk bertualang ke dunia magis. Memandangimu dan layarmu. Dan bersyukur, bahwa kamu di sini.
Hanya sesekali kita saling bertukar kata. Kamu akan memberitahuku, bahwa di dunia sana itu, hidupmu hidup. Dan aku akan tersenyum. Menikmati kehidupanmu membuatku hidup.
Lalu kami kembali diam. Diam dalam pengertian yang dalam.
Bahwa kita, aku dan kamu, akan selalu ada di sini.
Dan kita akan selalu bertemu dari waktu ke waktu, menandaskan rindu hingga tetes terakhir..
Aku bertemu kembali dengannya. Setelah sekian lama tak pernah lagi bersitatap karena kesibukan masing-masing. Aku senang. Gembira. Dalam setiap pertemuan dengannya, selalu ada rindu yang terjaga dengan baik. Dan karena itu setiap pertemuan pasti menarik.
Kami tahu rindu itu selalu ada. Namun setiap kali bertemu, tak perlulah semua kata itu terumbar sia-sia. Karena dalam diam semua rindu itu lebih terasa. Diam kami. Diam dalam keriuhan tempat ini yang sering menjadi tempat menyepi para makhluk sepi. Seperti kamu. Seperti aku.
Dan diam itu cukuplah menjadi pengganti rasa. Karena aku dan kamu sama tahu bahwa...
Keberadaan itu indah... jauh lebih indah daripada untaian kata cinta sepanjang jalur sutra
Dan aku menikmati keberadaanmu
Kamu...di situ
Menekuri layar ajaibmu yang membawamu berkeliling dunia maya. Membawamu ke dunia sana meski kamu di sini
Dan aku...di sini
Menatapi kalimat demi kalimat yang berbaris mengajak aku untuk bertualang ke dunia magis. Memandangimu dan layarmu. Dan bersyukur, bahwa kamu di sini.
Hanya sesekali kita saling bertukar kata. Kamu akan memberitahuku, bahwa di dunia sana itu, hidupmu hidup. Dan aku akan tersenyum. Menikmati kehidupanmu membuatku hidup.
Lalu kami kembali diam. Diam dalam pengertian yang dalam.
Bahwa kita, aku dan kamu, akan selalu ada di sini.
Dan kita akan selalu bertemu dari waktu ke waktu, menandaskan rindu hingga tetes terakhir..
Waktu Diam Ku Rindu
Di tepian hati kutulis rindu dalam diam,
Menguraikan bait demi bait...
Lalu bebas masuk dalam cintamu
tanpa tanya dan ragu lagi...
Untuk apa ku ingkari nurani...
Kebersamaan dan kedekatan yang kita jalani...
Telah menumbuhkan binar-binar rindu
setiap kita tak bertemu...
Apa yang tersisa dari perjalanan kita selama ini..??
Selain kangen dan rindu yang terus berontak dari kedalamanya...
Aku tersudut seorang diri,
Kupandangi langit yang luas tak terbatas...
Kuraba hati kembali,
Mengukur kangen dan rindu yang hinggap...
Untukmu...
Menguraikan bait demi bait...
Lalu bebas masuk dalam cintamu
tanpa tanya dan ragu lagi...
Untuk apa ku ingkari nurani...
Kebersamaan dan kedekatan yang kita jalani...
Telah menumbuhkan binar-binar rindu
setiap kita tak bertemu...
Apa yang tersisa dari perjalanan kita selama ini..??
Selain kangen dan rindu yang terus berontak dari kedalamanya...
Aku tersudut seorang diri,
Kupandangi langit yang luas tak terbatas...
Kuraba hati kembali,
Mengukur kangen dan rindu yang hinggap...
Untukmu...
Kunang-kunang
tatkala rembulan melukis senyum di malam ranum
cengkerama reranting merapal waktu sebatas puisi
getar mimpi memetik nostalgi di tepi sanubari
daun-daun menguning pada tenang dinihari
aku ragu
kau ada
di sana
kunang-kunang,
bisakah kita memendam rindu dalam diam
meski gerimis melumatkan waktu dan ingatan
jika sekiranya tintaku kabur di percik tirta
aku ingin senyummu ada menyapa jiwa
tatkala rembulan melukis senyum di malam ranum
cengkerama reranting merapal waktu sebatas puisi
getar mimpi memetik nostalgi di tepi sanubari
daun-daun menguning pada tenang dinihari
aku ragu
kau ada
di sana
kunang-kunang,
bisakah kita memendam rindu dalam diam
meski gerimis melumatkan waktu dan ingatan
jika sekiranya tintaku kabur di percik tirta
aku ingin senyummu ada menyapa jiwa
Cinta Yang Diam
Disenja itu, kutuangkan tentangnya yang pernah kuingat…..
Kulihat dalam gerak matamu, gelombang mahkotamu, gemuruh jantungmu. Kutuang semua yang jadi gerakmu. Hingga helaian nafasmu yang seperti berbisik pada malam, disaat fikiranku melukis segala pesonamu. Kau yang selalu menari dimataku. Kau yang membisikkan nyanyian jiwa ditelingaku. Kau yang mengucapkan “Aku rindu…” tiap kali tatap kita bertaut. Bukan bibirmu yang mengucap. Tapi matamu..
Senja ini kembali menggeliat di perbatasan malam. Aku terharu saat mengingat seolah tiada lagi hari-hari kita bersama. Apakah ini sebuah takdir. Apakah ini kan abadi. Pertemuan ini…perpisahan ini….abadikah? Mana diantara keduanya yang kan mengukir keabadian kita? Aku tengah mengenangmu, gadisku. Gadis bermata teduh yang pandai bermain musik dan menari. Kau yang berhasil merebut seluruh energi fikiranku. Kau yang akhirnya mengucapkan selamat tinggal disaat cinta sedang mekar.
Seorang kawan pernah mengatakan sesuatu yang baru kusadari kebenarannya. Menurutnya, disetiap karya seniku selalu ada dirimu. Aku diam saja saat itu. Merasa takjub pada pengamatan pribadinya. Aku bahkan belum bisa memastikan benarkah demikian? Karena setiap kali aku menghasilkan karya seni berupa lukisan, syair lagu, puisi dan novel, aku sangat fokus dan tak lagi mampu membedakan apakah aku juga tengah membayangkan seseorang sebagai sumber inspirasiku. Atau memang aku mencoba tak mengindahkannya? Berusaha tak menyadarinya?
Kupandang lukisanku. Tersenyum dalam diamku, kucoba mengakui. “Ya..ternyata memang ada kau disana”. Sejak kapan kau hadir dalam lukisanku?” . Aku memalingkan wajah ke arah pemandangan lembah dari sudut jendela. Tampak lembayung mulai membayang. Aku terkenang akan pelangi yang pertamakali menarikku mencintai seni lukis.
Seni lukis adalah kesenian yang terakhir kupelajari. Dan ternyata aku baru tahu betapa jiwa seniku memang kental. Aku berbakat, kata guru lukisku. Setelah itu selain menulis karya-karya sastra, mengaransemen lagu, maka akupun mulai mampu menghasilkan karya-karya lukis yang diminati kalangan pecinta seni. Entah mungkin bakatku menurun dari ayahku yang sebenarnya hanyalah pelukis amatiran. Sedangkan ibuku mantan pianis yang juga guru kesenian di sebuah sekolah dasar.
Mataku kembali kuarahkan pada lukisan didepanku. Sebuah lukisan taman bermain. Kutempatkan disana bunga-bunga, bangku taman, air mancur dan orang bersantai. Namun…yang manakah sosok dirimu? Sesuatu dihatiku membawa bola mataku ke sosok wanita bergaun temaram yang anggun. Berdiri sendiri menatap kolam taman. Sendiri di antara keramaian. Sekarang aku tahu, itu dirinya. Aku melukisnya. Aku memang telah menghadirkannya.
Sudut matamu membentuk siluet bisu. Tatapan sejernih telaga, aku terpana sudah. Setiap kali selalu begitu. Terhisap fokusku pada sosokmu. Panjang gaun birumu, panjang rambut mayangmu menghipnotisku. Begitu sederhananya. Sebuah pesona yang hening. Begitu jelita wajah polos itu. Aku jatuh mendamba. Namun cinta tiada berani bicara. Aku tersenyum ironi. Mengapa baru kusadari perasaan yang menerpa saat melukismu disudut taman?
Segala rasaku kusimpan baik-baik. Begitu rapi, begitu tertata dihati dan fikiranku. Biarkan segala rasa ini kupunya. Hanya milikku. Mungkinkah milikmu juga? Ah, mengapa tidak? Darah seniku mampu menangkap binar matamu. Mampu menangkap hangat tatapmu yang mengirimkan getar rasa. Mungkinkah kaupun jatuh cinta? Berarti cinta itu milik kita. Aku tersentak dalam lamunku. Mencoba menepisnya. “ Itu sangat mustahil”, batinku dengan nada luka.
Kubuka-buka antalogi puisiku. Kubaca satu persatu. Aku lelah sangat. Ternyata benar kata temanku. Disetiap baitnya kembali kuhadirkan dirimu. Puisi-puisi romantis penuh nuansamu. Tapi di puisi-puisi yang bernuansa sosial yang kritispun , ternyata sosokmu jadi sumber inspirasiku. Begitu lama aku menjadikanmu sebagai bunga, buruh pabrik tertindas, pengemis jalanan, pelacur dipojok jalan, putri kesayangan pejabat, mahasiswi pendemo, srikandi dalam kisah wayang, kupu-kupu yang tak mau menyentuh bunga, atau gadis yang tengah jatuh cinta dan patah hati. Semua tokoh imajiku bersumber darimu. Padahal kita jarang bersapa. Kita adalah dua anak manusia berlainan dunia.
Duniaku yang diam dalam geraknya. Dan selalu bergerak dalam kesunyiannya. Aku terkenal diduniaku sendiri. Aku adalah seniman serba bisa kebanggaan masyarakat pecinta seni. Aku adalah seniman masa depan. Kalangan seni sudah memperkirakan namaku akan menjadi sebuah legenda baru. Ah, aku kini tak terlalu perduli dengan semua julukan itu.Aku hanya ingin mengenangmu. Gadis bergaun anggun dengan senyum ba’malaikat.
Kembali fikiranku melayang ke beberapa bulan lalu, saat pertamakali kau hadir dalam hidupku.
Saat itu dirimu adalah gadis anggun yang mengajarkan kerajinan tangan pada murid-muridnya yang tak mampu. “ Aku tak punya darah seni yang kental sepertimu”, begitu ujarmu suatu hari saat membawa murid-muridmu mengunjungi galeriku. Melihat hasil karyaku. Membaca buku-bukuku di perpustakaan pribadiku. Dan mendengarkan permainan pianoku yang menggugah pendengaran para maestro seni musik dinegeri ini. Akulah seniwati sejati yang kesepian dan jatuh cinta pada gadis pengajar yang kutemui saat audisi menari disanggarku beberapa bulan lalu.
Gadis ini berbakat menari. Namun kesibukan mengajar menghalangi potensinya menjadi penari professional. Dia memilih menjadi sukarelawan diantara anak-anak di sepanjang rel kereta itu. Aku sendiri belum mampu idealis seperti dirinya. Aku masih menempati menara gadingku sendiri. Namun persahabatan aku dan dia terjalin indah.
Dan kekagumankupun berbuah sayang…dan akhirnya cinta. Sebentuk cinta yang diam. Cinta yang tak mampu dan tak boleh kutunjukkan. Karena aku wanita, dan dirimupun wanita. Sejatinya wanita. Bukan sepertiku yang setengah wanita. Karena hormonku pria. Cinta ini hanya mampu kusimpan.
Sampai suatu hari kutemukan sebuah ledakan dihatiku. Saat melihatnya berpegangan tangan dengan seorang pemuda. Seorang pemuda yang terlihat dewasa. Yang tangannya pasti mampu menghangatkan aliran darahnya. Mampu membuatnya tersenyum bahagia. Pemuda itu jelas bukan diriku. Bukankah aku ini seorang perempuan dimatanya? Saat itu hatiku begitu sakit. Ternyata rasa mencintai tak lagi indah. Ternyata mencintai itu sebuah derita. Dan aku langsung jatuh sakit diterpanya. Diterpa perasaan yang kutahu tidaklah sepantasnya kumiliki.
Baru kusadari saat itu aku terpuruk dalam jalur cinta yang salah arah. Dan aku terlambat menyadarinya. Aku bahkan menikmatinya. Aku tak ingin kehilangan rasa itu. Rasa yang begitu ajaib yang baru kali ini mampu menggerakan seluruh panca indraku. Setelah sebelum-sebelumnya mati rasa. Karena gadis itu aku menjadi hidup. Dan dirinyapun menghidupkan rasa seniku yang akhir-akhir ini dinilai kritikus seni menjadi agak kering dan tak lagi berjiwa. Sejak kepergian ibuku, rasa seniku memang tak lagi berjiwa. Dan gadis itu telah hadir membasahinya hingga lembab dan kembali hidup. Dia yang baru kukenal beberapa bulan saja. Betapa hadirmu bagiku sebuah keajaiaban seni itu sendiri.
Dan keajaiban itupun masih tetap hadir meski kamu telah pergi. Pergi bersama pemuda itu. Yang membawamu jauh dariku. Entah kapan aku mampu melihatmu lagi dalam keadaan nyata. Bukan lagi sebuah mimpi. Bukan lagi sebuah bayang. Bukan lagi semacam ruh dalam setiap karya seniku.
Pagi itu setelah kemarin aku melihatmu berdua dengannya, kau datang padaku. Tidak bersama murid-muridmu. Kau datang sediri membawa sekeranjang jeruk Sunkist kesukaanku. Tersenyum tipis dan dengan segera mengupas sebuah jerukmu dan menyodorkannya padaku tanpa bicara. Tanpa menyapa pula sebelumnya. Kau selalu tahu aku jarang menjawab sapamu tiap kali kau datang sendiri sementara aku sedang melukis atau membuat syair lagu dan puisi. “ Hmm..tahukah kau waktu itu, sosokmu ternyata selalu ada dalam jemariku?”, gumamku. Sendiri.
Aku hanya mengucapkan terimakasih dengan santun seperti biasanya. Aku memang dikenal sebagai gadis seniman yang pendiam dan santun. Tak banyak bicara tapi berkarya. Mereka tak pernah tahu semua kebanggaan itu sesungguhnya tak selalu membahagiakanku. Hanya aku dan temanku Fajar, selain orang tuaku tentunya yang tahu tentang diriku yang sebenarnya. Fajar adalah sahabat sejak kecil. Dan dia adalah sahabat sekaligus kawan berkelahiku sejak masa-masa sekolah. Aku yang dikenal pendiam dan pemnyendiri tapi mampu berkelahi mengalahkan anak laki-laki manapun saat itu. Aku berlatih segala ilmu bela diri sejak balita. Ayah dan ibu memasukanku ke segala klub kegiatan untuk meredam keganjilan diriku.
Aku telah berhasil membanggakan publik dengan segala talenta seniku yang menghasilkan banyak penghargaan, bahkan mengharumkan nama daerahku, negaraku. Namun aku telah mengecewakan orang-orang dekatku karena ketidaknormalan yang baru kusadari sejak duduk dibangku SMP. Aku telah membuat tumpah air mata orangtuaku. Aku gagal menjadi gadis mereka yang sebenarnya. Aku terus masuk dalam duniaku. Terus melupakan mereka yang senantiasa mencoba mengobatiku dengan berbagai cara. Dan itu membuatku suatu hari menjadi histeris. Sejak itu orangtua dan sahabatku berhenti mengupayakan kesembuhanku. Hanya mengawasiku. Membantuku menjalani kehidupan dengan senormal mungkin. Akupun tak ingin frontal mengekspresikan segala hasrat maskulinku. Aku tak ingin orangtuaku menangis darah. Aku sudah cukup mencederai batin mereka.
“ Maafkan aku”, gumamku entah pada siapa. Fikiranku ke masa lalu. Tapi mataku tekun menatap sketsa wajah dia yang sedang kubuat malam ini. Ya malam ini aku mencoba menggambar sosok dia yang sebenarnya. Bukan lagi sesosok yang hadir tanpa sengaja dalam setiap lukisanku ataupun syair-syairku. Tapi sosok yang memang sengaja ingin kubuat ada. Aku ingin melukis wajah lembutnya yang menghipnotisku hingga detik ini.
Aku ingin membuatkan syair lagu untuknya di studioku nanti. Dan lagu itu akan kunyanyikan sendiri. Aku akan membuatkan puisi untuk dia. Puisi yang khusus bicara tentang dirinya. Dan aku akan membuatkan kisah cintaku dengannya. Meski kenyataannya aku dan dia tak pernah benar-benar terlibat dalam suatu hubungan spesial. Namun aku selalu merasa dia tahu apa yang kurasa. Dia tahu aku memujanya.
“ Kalaupun ‘gadismu’ itu memang seperti apa yang kau fikirkan. Kurasa itu bukan cinta, Jingga. Tapi hanya sebentuk kekaguman padamu semata. Ingat, disini kau yang bermasalah, bukan dia. Gadismu itu perempuan normal!” Fajar menjelaskan dengan sedikit emosional saat aku menceritakan perasaanku tentangmu. Dan mencoba berspekulasi tentang perasaanmu padaku.
Aku tersenyum maklum. Sudah sejak masa SMP aku tahu Fajar menaruh rasa indah untukku. Sahabat masa kecilnya ini. Rasa yang tak pernah bersambut. Yang sempat dia utarakan terus terang, tapi hanya kuberikan senyum sebagai jawabnya. Fajar yang tetap setia menjadi teman baikku hingga kini. “Maafkan aku selau mengecewakanmu, kawan. Batinku, lirih.
Aku merasa kesal pada diriku sendiri. Hari ini benar-benar tak mampu berkonsentrasi. Lukisan tentangmu masih setengah jadi karena aku lebih sering melamunkan dirimu daripada melukisnya. Syair laguku tak selesai karena aku tiba-tiba begitu hanyut pada nada-nada yang kuciptakan sendiri. Terhanyut pada romantisme sosokmu yang begitu perempuan. Bait-bait puisikupun hilang arah dan tak mencapai ending karena keburu basah oleh air mataku sendiri. “Aku rindu kamu, gadisku”., bisikku pada diri sendiri.
Hingga kisahku tentang dirimu yang kutulis dalam sebentuk novelette, hanya bertahan di bab ketiga. Aku dilanda rasa marah, sedih, kecewa, kangen, benci dan histeria romantika yang tak terjawab. Tak tersampaikan pesan-pesannya, tak terbaca simbol-simbolnya oleh dia, sang mahadewi. Bidadari senjaku. Aku hanyut dalam cinta yang diam namun bergelora dalam jiwa mudaku yang dengan susah payah kuredam kegalauannya. Jiwa muda yang merasa harus terbalas cintanya, namun sadar situasi tak mendukungnya. Takkan mungkin memihaknya.
“AKU TIDAK NORMAL!”, jeritnku suatu malam dikamarku yang untungnya kedap suara. Perasaan ini begitu membelenggu. Dia mendidih didalam, dan mendingin diluar. Aku terjebak dalam pertarungan dua rasa. Namun aku belum kalah. Aku tengah mengusahakan kemenanganku. Kemenangan merebut ruhmu dalam setiap getar seniku. Aku mungkin tak berhasil membawamu dalam sosok fisikal. Tapi akan kugenggam jiwamu. Cinta versiku. Kemenangan versiku pula. Dan itu cukup aku yang merasakannya sendiri.
Aku berlari keruang tengah galleri. Aku buka kain pembungkus. Kutatap setiap lukisan yang menghadirkan sosok dirinya. Pada salah satu lukisan, aku berhenti. Kutatap dengan kebencian dan cinta. “ Apakah tak pernah kau rasakan, dalam lukisanku, syair-syair laguku, bait-bait puisiku, denting pianoku, kisah-kisahku…semuanya ada kamu disitu. Ada dirimu didalamnya. Mengapa kau tak pernah merasakannya? Mengapa kau tak mampu memaknainya?”
Aku bicara sendiri pada lukisan didepanku. Diterangi temaramnya lampu, lukisan menjadi begitu hidup. Kuulurkan tanganku mengusap seraut wajah ayu. Lalu dengan gemas lukisan setengah jadi itu kurobek dan kuhempaskan. Terkoyak dan meninggalkan lukanya yang menganga di sudut hatiku. Aku menangis semalaman sesudahnya.
Setelah berbulan-bulan aku terjebak dalam ilusiku sendiri. Aku mulai mampu mengekpresikan sosokmu dalam sebuah karya nyata. Aku puas dengan hasil kerjaku menghadirkan sosok gadis itu secara utuh. Tak lagi sebatas pelengkap lukisanku. Tapi sebagai sosok yang hidup. Juga sebuah lagu balada yang menyuarakan hasrat yang tak mengutuh pada dia. Dan sebuah novel yang berkisah khusus tentang sosoknya sebagai tokoh utama mendampingiku.
Pagi ini setelah menghirup segelas jus mangga sebagai sarapan pagiku, aku mencoba mengontak dia lewat email. Aku tak pernah lagi mengontaknya lewat telpon atau sekedar sms sejak perpisahan kami. Aku lebih suka lewat email. Karena memberiku jeda waktu untuk memikirkan apa jawabku bila dia bertanya tentang kabarku. Aku tak ingin dia tahu aku sangat kehilangan dirinya. Dan masih selalu memikirkannya. Aku benci bercampur getaran rasa lainnya bila dia mengucapkan kerinduannya padaku. Entah rindu apa yang dia maksud. Rindu sebagai sahabatkah? Aku tak butuh itu. Aku tak mau jadi sahabatmu. Sekarang dia adalah ‘musuh’ku. Tak perduli apa pendapat dunia tentangku soal ini. Aku berhak untuk mengekspresikan kemarahanku. Benar atau salah biar aku yang menilai. Bukan orang lain, apalagi dirinya.
“ Hello, Dewi…ini aku, Jingga” …..dstnya….email kuketik dengan jari bergetar. Kukirim dengan lega juga takut. Ya..sejak aku kehilanganmu, aku mulai tak enjoy lagi setiap kali mengontakmu. Entah mengapa, sepertinya tiap responmu selalu melukaiku. Aku menjadi begitu sensi. Tak lagi rasional. Ah..sejak dulu rasioku memang sudah kutinggalkan. Aku lebih suka menggunakan intuisi dan hatiku. Meskipun hidupku menjadi super sentimental karenanya.
Seminggu kemudian email itu baru dibalas. Singkat saja, bahwa dia berterimakasih atas kerja kerasku membuat karya seni untuknya…bla…bla…bla…aku tak terlalu berminat membacanya. Kesan basa basinya sudah semakin basi bagiku.
Tiba-tiba aku kaget sendiri. Aku merasa malu pada diriku. Mengapa begitu kekanakan diriku ini? Aku adalah gadis berprestasi. Mengapa aku tak bersyukur dengan segala anugrah yang telah kudapat? Ada apa dengan diriku? Mengapa fikiranku masih terpenjara pada masa laluku? Pada seseorang yang tak pernah membuka hatinya untukku? Mengapa cinta ini begitu membutakan mataku? Apakah karena aku masih muda? Masih sangat emosional bicara tentang cinta. Dan..ohh..lupakah aku pada kodratku sendiri? Bahwa mencintai seorang gadis sangatlah tak layak untukku. Pemudalah yang harus kucintai. Cintaku sudah jelas terlarang. Betapapun murninya. Yang murni tak selalu suci. Yang murni tak selalu diterima. Aku mencoba hening sejenak. Membaca hatiku sendiri. Bertarung dengan logika mudaku.
Entah kenapa aku jadi ingat Tuhan. Sudah lama Dia aku lupakan. Yang kuingat hanya dia dan bukan DIA. Tapi aku mencoba memaklumi perubahan ini. Pastilah karena aku sedang butuh Tangan-NYA, maka aku ingat Tuhan. Aku butuh pertolongannya agar mampu meluruskan logikaku kembali. Agar cinta yang konon dari MAHA SUMBER CINTA ini dialihkan untuk cinta yang lebih universal. Bukan lagi pada Mahadewiku. Aku memohon padaNYA agar mengampuni segala kealpaanku. Aku juga mohon agar cinta pada gadisku pelan-pelan teralihkan pada malaikat-malaikat mungilnya yang lebih membutuhkan. Aku pecaya doa adalah sebentuk upaya mencari jawaban.
Maka dengan ditemani Fajar, aku mulai berembuk untuk bekerjasama dengan rekan-rekan Dewi yang lain untuk membimbing murid-murid cilik itu mengenal dunia seni lebih jauh. Dengan demikian aku telah membagi cintaku untuk dewiku lewat malaikat kecilnya yang sangat dia sayangi. Dewiku memang telah pergi ke kota lain meneruskan pendidikannya. Kota tempat tinggal pemuda yang dicintainya. Mungkin mereka masih bersama. Tapi aku mencoba melupakan semua yang pernah kurasa. Mencoba memaafkan diriku sendiri. Mencoba mengalihkan cintaku pada sesuatu yang lebih luas. Pada mereka yang lama tidak pernah kusentuh di menara gadingku. Aku mulai berdamai ada diriku sendiri.
Kini aku tengah mencoba berusaha menemukan kebahagiaan hakiki di dua duniaku sekarang. Membentuk bibit-bibit baru dalam meramaikan kesenian sastra, lukis dan musik pada generasi penerusku.
Setahun telah berlalu, Angin Oktober yang dingin tak mampu meredam gairahku menjadi pengajar murid-murid kecilku. Mereka adalah Dewi-dewi kecilku. Malaikatku sekarang.
“ Terimakasih duhai mahadewiku, lewat dirimu…setidaknya aku menemukan cinta yang lain”…
Aku tersenyum sendiri seraya meneruskan kisah hidupku dalam sebentuk novel. Sebuah kisah tentang sebentuk cinta yang diam tapi terus bergerak dalam pencariannya.
Rindu itu sepi sekali…dan sendiri…
Rindu itu bagai desiran angin yang berhembus perlahan…menuju laut…kemudian berputar mengitari merapi…
Rindu itu bagai bunga semerbak wangi yang hidup ditanah kering…
Rindu itu bagai luka menganga yang seolah tak tersembuhkan…
Dan rindu itu adalah diriku…juga dirimu…
Rindu itu begitu dingin….beku membatu…
Rindu itu kadang hangat, manja nan sendu merayu ….
Rindu itu akan terus mengalir lirih bak air segar nan hambar….
Dan Rindu itupun seakan memaksa satu sudut perawanku agar terjaga tanpa jeda….
Rindu itu juga menawanmu dilorong- lorong sunyi menepi
Rindu itu adalah hidup untuk mati perlahan- lahanku…
Rindu itu adalah diriku…dan berharap juga dirimu…
Rindu itu bagai desiran angin yang berhembus perlahan…menuju laut…kemudian berputar mengitari merapi…
Rindu itu bagai bunga semerbak wangi yang hidup ditanah kering…
Rindu itu bagai luka menganga yang seolah tak tersembuhkan…
Dan rindu itu adalah diriku…juga dirimu…
Rindu itu begitu dingin….beku membatu…
Rindu itu kadang hangat, manja nan sendu merayu ….
Rindu itu akan terus mengalir lirih bak air segar nan hambar….
Dan Rindu itupun seakan memaksa satu sudut perawanku agar terjaga tanpa jeda….
Rindu itu juga menawanmu dilorong- lorong sunyi menepi
Rindu itu adalah hidup untuk mati perlahan- lahanku…
Rindu itu adalah diriku…dan berharap juga dirimu…
cuplikan rindu lelaki sepi
"seruling sepi
dalam aniaya
merindui jejak
apa aku masih mencintaimu?
oh nasib pertanyaan
waktu-waktu tak perduli
sengit pena yang berdebat
adalah manusia temanya
bertepuk sebelah tangn judulnya
mengapa dia masih tak mencintaiku?"
Nazla cuma rindu ini ku punya. Juga ingatan yang rekam sendu matamu, dan memang hanya aku dan kau yang menjadi pemilik bayangan itu.
Nazla apa kau percaya akan waktu,
kesempatan itu hanya sebuah ruang tunggu, yang entah kapan tempat itu kosong lantas kau memanggilku untuk menduduki tempat itu. Dan percayalah, aku akan menjadi pria bodoh yang tak sedetikpun meninggalkan tempat itu.
dalam aniaya
merindui jejak
apa aku masih mencintaimu?
oh nasib pertanyaan
waktu-waktu tak perduli
sengit pena yang berdebat
adalah manusia temanya
bertepuk sebelah tangn judulnya
mengapa dia masih tak mencintaiku?"
Nazla cuma rindu ini ku punya. Juga ingatan yang rekam sendu matamu, dan memang hanya aku dan kau yang menjadi pemilik bayangan itu.
Nazla apa kau percaya akan waktu,
kesempatan itu hanya sebuah ruang tunggu, yang entah kapan tempat itu kosong lantas kau memanggilku untuk menduduki tempat itu. Dan percayalah, aku akan menjadi pria bodoh yang tak sedetikpun meninggalkan tempat itu.
Saturday, November 20
Seandainya
Seandainya….
Ku dapat membuat hari-harimu…
Seindah taman sorga…
Ku akan melakukannya walau harus melewati neraka…
Seandainya….
Ku dapat membawakan sayap untukmu…
Ku akan melakukannya walau harus…
Bertarung dengan para malaikat….
Seandainya…
Ku dapat mengharumkanmu….
Ku akan bawakan seribu tanaman wangi…..
Untuk dirimu….
Seandainya…..
Ku dapat membawakan rembulan…..
Ku akan terbang melewati ruang hampa….
Dan memetiknya untukmu….
Seandainya…
Engkau tahu betapa besarnya tekadku…..
Untuk merubah hidupmu menjadi secerah mentari….
Ku disini takkan menangis sepanjang malam….
Seandainya….
Engkau tahu besarnya keinginanku….
Agar engkau mengarungi samudra tanpa beban….
Ku disini takkan menahan perihnya hati….
Seandainya…..
Ku diberi umur lebih oleh Tuhan….
Ku akan terus berjuang…..
Agar engkau terbebas dalam belenggu kesedihan…..
Ku dapat membuat hari-harimu…
Seindah taman sorga…
Ku akan melakukannya walau harus melewati neraka…
Seandainya….
Ku dapat membawakan sayap untukmu…
Ku akan melakukannya walau harus…
Bertarung dengan para malaikat….
Seandainya…
Ku dapat mengharumkanmu….
Ku akan bawakan seribu tanaman wangi…..
Untuk dirimu….
Seandainya…..
Ku dapat membawakan rembulan…..
Ku akan terbang melewati ruang hampa….
Dan memetiknya untukmu….
Seandainya…
Engkau tahu betapa besarnya tekadku…..
Untuk merubah hidupmu menjadi secerah mentari….
Ku disini takkan menangis sepanjang malam….
Seandainya….
Engkau tahu besarnya keinginanku….
Agar engkau mengarungi samudra tanpa beban….
Ku disini takkan menahan perihnya hati….
Seandainya…..
Ku diberi umur lebih oleh Tuhan….
Ku akan terus berjuang…..
Agar engkau terbebas dalam belenggu kesedihan…..
Hati Nurani
Wednesday, October 27
arti sebuah kata cinta bagimu
Aku tak mengerti
Tak tahu apa yang kau pikirkan
Benar-benar tak mengerti
Bagaimanakah jalan pikiranmu
Segala perasaan yang kuberikan
Bagimu tiada artinya
Aku tak dapat banyak berharap
Tapi satu yang kuharapkan
Kau dapat menghargai pemberianku
Dan itu hanya untukmu selamanya
Entah kau sedang memikirkan apa
Aku tak dapat membacanya
Entah kau sedang mengharapkan apa
Aku pun tak tahu
Aku tak mampu
Aku tak tahan
Jika ku harus terus menerus bertahan
Bertahan dalam ketidakpastian darimu
Sesaat
Kau bagaikan pujangga
Namun
Disisi lain kau bagaikan orang yang kejam
Aku tak mengerti
Sungguh tak mengerti
Bagaimanakah jalan pikiranmu sebenarnya
Di suatu saat
Kau menolongku ketika ku jatuh
Namun
Kau juga tega melepaskanku sehingga ku terhempas
Hanya Tuhan yang mampu membaca jalan pikirmu
Jalan pikirmu yang tak menentu
Kau ajari aku arti kehidupan
Kau ajari aku arti kata Cinta
Tapi apalah arti semua itu
Jika kau tak mampu mengartikannya untuk dirimu sendiri
Hanya ada sebuah pertanyaan yang terus tertanam
Hanya ada sebuah keraguan yang tersirat
Hanya ada sebuah tanda Tanya dalam hati dan pikiranku
Apalah arti sebuah kata Cinta bagi dirimu?
Monday, October 25
ajari aku tuk mencintaimu
agar duka itu tak selalu menyapaku
agar nestapa itu tak selalu menyertaiku
agar pilu itu tak selalu memelukku
ajari aku tuk mencintaimu
meski susah sungguh aku memaknaimu
meski jatuh bangun jiwaku mengejarmu
meski beribu gundah rinduku menelusurimu
mengapa selalu sembilu itu musti tertoreh di hatiku
hanya karena aku …
… mencintaimu
agar duka itu tak selalu menyapaku
agar nestapa itu tak selalu menyertaiku
agar pilu itu tak selalu memelukku
ajari aku tuk mencintaimu
meski susah sungguh aku memaknaimu
meski jatuh bangun jiwaku mengejarmu
meski beribu gundah rinduku menelusurimu
mengapa selalu sembilu itu musti tertoreh di hatiku
hanya karena aku …
… mencintaimu
dia yang terpilih
menyentuh hati
membuai rasa
membelai angan … di jiwaku
dia yang terpilih
torehkan sembilu
ciptakan duka
bangkitkan gundah … di hatiku
dia yang terpilih
tumpahan emosi
luapan benci
hamparan sakit hati yang menusuk… cintaku
dan … mengapa musti dia yang terpilih?
jangan tanya padaku
sungguh aku tak tahu
karena kelu itu … membungkamku …
***
menyentuh hati
membuai rasa
membelai angan … di jiwaku
dia yang terpilih
torehkan sembilu
ciptakan duka
bangkitkan gundah … di hatiku
dia yang terpilih
tumpahan emosi
luapan benci
hamparan sakit hati yang menusuk… cintaku
dan … mengapa musti dia yang terpilih?
jangan tanya padaku
sungguh aku tak tahu
karena kelu itu … membungkamku …
***
kuambil kembali cintaku yang telah layu
yang kutitipkan di hatimu … dulu
karena ternyata, dia tiada berarti untukmu
setelah sadar itu cukup menamparku
hingga hilang segala rasaku … padamu
dan menguaplah segala angan yang membuaiku
sungguh betapa maya itu telah menipuku
betapa kumenyesal telah mengenalmu
dan maafkan aku jika tak memilihmu
tuk kembali hadir dalam kehidupanku…
***
yang kutitipkan di hatimu … dulu
karena ternyata, dia tiada berarti untukmu
setelah sadar itu cukup menamparku
hingga hilang segala rasaku … padamu
dan menguaplah segala angan yang membuaiku
sungguh betapa maya itu telah menipuku
betapa kumenyesal telah mengenalmu
dan maafkan aku jika tak memilihmu
tuk kembali hadir dalam kehidupanku…
***
Dimanakah dirimu, sayang?
setelah sekian lama kumenantikanmu
‘tuk mengisi sunyinya ruangan hatiku …
Akahkah kau datang padaku, sayang?
bercengkerama di sini ‘tuk menemaniku
sambil bercerita tentang hidupku… hidupmu …
Sungguh aku merindukanmu, sayang …
‘tuk jadi penyejuk pandanganku
pelipur lara saat duka menyapaku …
Apakah kiranya Dia tengah menahanmu,
tuk menjumpaiku?
entah karena belum sucinya jiwaku
atau karena … tetap berlanjutnya ujian atas kesabaranku …
entahlah… aku tak tahu …
sungguh… aku merindukanmu …
***
- meretas kesabaran tiada batas -
pekat terasa…
gelap gulita
serasa muka ini penuh jelaga
menggapai jalan
tak tentu arah tujuan
duhai jiwa…
mengapa kau rela bergelimang dosa?
durhaka selalu menyerta
nafsu memperkuat rasa
ku terduduk tak berdaya di hadapanMu
lelah…
lelah yang teramat sangat…
bantulah aku ‘tuk lepaskan belenggu jiwa
tak kan kurasa derita ini,
kecuali karena ulah sendiri…
Wahai Penguasa jiwaku,
tak kan kubisa menggapai cintaMu
bila nafsu melingkup kalbu
tak kan kubisa mendulang rahmatMu
bila diri dan dosa masih bersekutu
nantikan diriku untuk bersamaMu
berikan aku waktu untuk meraih ridhaMu
‘ku akan berusaha segenap jiwaku
‘kan kutinggalkan dia karenaMu…
***
-dan siapkah kamu tuk meninggalkan dia karenaNya?-
dia … kan membuat hatimu menghiba
bila kau masih punya nurani jiwa akanNya
hatimu kan menghiba tuk kembali padaNya
tuk kembali mesra bersamaNya
tak akan bisa Dia dan dia bersatu bersama
…
oleh karenanya,
tinggalkan dia karenaNya
duka itu kamu
semburatkan pilu di rasaku
tebarkan empedu di jiwaku
torehkan sembilu di hatiku
termenung…
merenung…
selalu terlontar tanya dari lubuk jiwaku
mengapa selalu dan selalu
semburatkan pilu di rasaku
tebarkan empedu di jiwaku
torehkan sembilu di hatiku
duka itu kamu
menyelinap di dalam jiwa yang resah
merayap di sepanjang lorong hati yang gundah
meratap di sepenuh ruangan rasa bersalah
termenung…
merenung…
hingga butiran permata
menetes satu per satu di hamparan pualam jiwa
selalu terlontar tanya dari lubuk jiwaku
mengapa selalu dan selalu
… duka itu kamu
***
inilah sepotong cintaku
kutitipkan di hatimu
biarkan ia sesaat waktu
mengembara di buana resahku … gundahmu
inilah sepotong cintaku
kutitipkan di hatimu
sembari kumaknai hakikat itu
atau kupekuri kesalahanku … kekhilafanmu
inilah sepotong cintaku
kutitipkan di hatimu
suatu saat akan kuambil kembali darimu
atau kutinggalkan dia untukmu … rinduku
biarkan dia mengendap di lubuk hatimu
ataukah akan tergerus oleh perjalanan waktu
dan tinggallah nama dan jiwa itu ….
di hatiku … di hatimu …
Sunday, October 24
Jangan sapa Aku Cinta
aku tahu semua
kala kau datang menyapa
berbunga hatiku karenanya
aku bisa rasakan semesta
kala kau buai diriku mesra
segenap jiwaku kan melambung tinggi ke sana
namun, tahukah kamu, cinta?
kini aku ada di ujung masa
dengan rasa yang telah tertaut pada sebuah jiwa
tak kan mungkin aku membaginya
karena hanya ‘kan berbuah duka nan lara
tolong , jangan sapa aku lagi, cinta…
karena aku telah jatuh hati padanya …
dan tak ingin ada yang lain setelahnya …
***
- cukuplah ini yang terakhir
kala kau datang menyapa
berbunga hatiku karenanya
aku bisa rasakan semesta
kala kau buai diriku mesra
segenap jiwaku kan melambung tinggi ke sana
namun, tahukah kamu, cinta?
kini aku ada di ujung masa
dengan rasa yang telah tertaut pada sebuah jiwa
tak kan mungkin aku membaginya
karena hanya ‘kan berbuah duka nan lara
tolong , jangan sapa aku lagi, cinta…
karena aku telah jatuh hati padanya …
dan tak ingin ada yang lain setelahnya …
***
- cukuplah ini yang terakhir
Sejak aku cinta kepada Cinta, nilai akademikku merosot. Aku menjadi orang yang bodoh, sering kena her. Aku lebih memilih membaca buku2 cinta ketimbang belajar untuk ulangan esok. Tetapi aku tidak pernah menyalahkan Cinta, karena Cinta telah membuatku menjadi orang paling bahagia. Meskipun nilai2 berjatuhan, aku tetap menjadi orang paling bahagia. Aku berhasil menggapai Cinta, cinta yang sejati.
Mari bercinta. (allahummaghfirly dzunubi)
"Demi jiwa Muhammad saw yang ada di genggaman-Nya, orang yang masuk surga lebih mengetahui tempat tinggalnya di surga daripada tempat tinggalnya di dunia" (HR Bukhari)
Orang yang berilmu luas bukan yang banyak menghafal riwayat hadits. Tetapi, ilmu adalah cahaya yang Allah tanamkan dalam hati. Aku tidak curhat kepada manusia sekalipun dalam kesedihan yang mendalam. Aku hanya menyandarkan diriku pada Allah, Cintaku. Aku lebih percaya kepadaNya dalam menyimpan rahasia dan memberi jawaban atas segala kesusahan ketimbang manusia. Percayalah, tidak ada alasan bagimu untuk mempercayakan kesusahanmu pada manusia. Keyakinan adalah kunci.
Orang yang menyandarkan diri kepada Allah akan dibuat mulia tanpa keluarga, akan ditolong meskipun tidak memiliki kekuatan, dan akan didukung kendati tidak ada yang mendukungnya di bumi.
Wahai Adikku, aku rasa aku telah berhasil menjadi pencinta sejati, seorang sufi.
Aku begitu tergila-gila pada-Nya.
Aku begitu tergila-gila pada-Nya.
Jika aku meminta,
Ia pasti memberi
Jika aku berdoa,
Ia pasti mengabulkannya
Sehingga atas dasar apa aku mengingkari-Nya?
Dia telah memberi apa pun yang aku minta, mengabulkan segala doaku, mencintaiku, melindungiku. Katakan padaku, apa yang harus membuatku mencintai selainNya sementara Ia adalah Maha Sempurna.
Wahai saudariku, aku tau engkau cinta pada-Nya maka itu aku pun mencintaimu. Tapi saudariku, apakah engkau benar2 mencintai-Nya atau mencintai dengan berharap surga darinya? Jika engkau begitu, sungguh engkau adalah orang yang perhitungan. Saudariku, dengarkanlah aku, dengarkanlah kata2ku. Aku tidak ingin kau menjadi ahli ibadah atau ahli agama/dai karena kebanyakan dari mereka berharap surga atas ibadah yang mereka lakukan. Ingatlah saudariku, aku sungguh sayang padamu jika engkau mencintai-Nya.
Pada hari kiamat Allah akan berseru, "Dimana orang2 yang saling mencintai karena keagunganKu? pada hari kiamat ini, Aku akan menaunginya dalam naunganKu, hari yang tidak ada naungan selain naunganKu (HR Muslim)
Jika aku menyembahMu karena takut nerakaMu, maka bakarlah aku dalam api Jahannam; jika aku menyembahMu karena mengharap surgaMu, maka hindarkanlah aku darinya. Jika aku beribadah kepadaMu karena cinta, maka jangan halangi aku untuk memandang wajahMu. Wahai Tuhan, jadikanlah neraka itu untuk musuh2Mu dan surga untuk para kekasihMu. Sedangkan aku, cukuplah Engkau.(Rabiah al-Adawiyah)
Rasulullah Saw bermunajat; Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepadaMu cinta orang yang mencintaiMu dan amalan yang mendekatkanku kepada cintaMu. Dan aku minta kepadaMu lezatnya memandang wajahMu dan rindu bertemu denganMu.
Cinta sufi hanya kepada Allah, dan cinta seorang ahli ibadah --bisa jadi-- karena pahala dan takut siksa.
Aku telah merasakan indahnya bercinta. Bercinta dengan secinta-cintanya.Cinta sufi hanya kepada Allah, dan cinta seorang ahli ibadah --bisa jadi-- karena pahala dan takut siksa.
Mari bercinta. (allahummaghfirly dzunubi)
Friday, October 22
· Hatiku terbuat dari pasir, biarlah namanya yang berdesir. Ombak rindu menggulung, bersujud, melabuh di bibir
· Kamu sosok paling rasional yang membuatku bertindak irasional.
· Kukenali kamu dalam kelam dan aku karam dalam takjub yang diam
· Aku akan menghapus garis cakrawala, agar matahari tak tenggelam, dan kita terpenjara pada hari ini, dengan rasa ini. Selamanya.
· Aku bukannya menunggu, aku hanya tahu dalam setiap detiknya selangkah kakimu menujuku
50 Rayuan Ampuh Menaklukkan Wanita
Wanita mana yang tidak suka dengan kata-kata rayuan? Apalagi rayuan dari pria yang disukainya. Pasti akan membuat wanita semakin sayang dan cinta dengan anda. Masalahnya ada beberapa pria yang memiliki sifat kaku dan kurang romantis, bahkan mungkin belum pernah mengucapkan kata-kata rayuan untuk memuji pasangannya. Kata rayuan di bawah ini mungkin bisa membantu dan jadi inspirasi buat anda yang sedang jatuh cinta, atau ingin menghangatkan cinta yang mulai dingin.
Yang perlu anda perhatikan, anda harus mengatakan kata-kata ini dengan tulus pada saat yang tepat. Misalnya saat dia sedang berada ditempat jauh (pake sms), atau saat dia akan mau tidur malam atau mungkin saat dia sedang butuh perhatian dari anda. Bisa juga menuliskannya di sebuah kertas notes berwarna dan taruh ditempat yang mudah ditemukan. Pokoknya sesuaikan dengan kondisi. Dan jangan gunakan semua kata rayuan di bawah ini dalam satu hari karena dijamin si dia bakalan muntah kebanyakan “gombal”. Mari kita lihat kata rayuan apa saja yang bisa membuat si dia melayang-layang. 1. Saat pertama kali bertemu, dirimu selalu hadir dalam hatiku. Waktu berjalan bersama bayangmu, inginnya selalu dekat denganmu.
2. Bila bunga cinta gugur menyelubungi hatiku yang sepi dan pudar bersama cinta. Tiada hal yang terindah selain cinta. Cinta yang lahir dari hati.
3. Ingin meraih kembali cintamu menjadi kenyataan. Saat diriku dalam siksaan cinta, dirimu melenggang pergi tanpa pernah memikirkanku.
4. Untuk apa berlari dalam kelam? Sedang kabut pun tak mau menyibak. Biarlah semua berlalu, mimpi pun aku tak ingin. Meski rindu ini tercipta untukmu.
5. Adakah di hatimu terbesit satu harapan untuk berjanji selamanya bersamaku? Andai dirimu berada disini untuk membuka kembali jalan cinta. Ada rasa rindu disana yang mengisi relung hati. Adakah rindu di hatimu seperti yang kurasakan?
6. Kutahu kau mencintaiku saat kulihat binar matamu bersinar saat menatapku, teduh dan hangat. Kutahu kaulah tempatku bersandar dan berlindung.
7. Aku dengar bisikan angin sampaikan pesanmu padaku. Aku rasakan tetesan embun sebagai lambang kasih sayangmu. Kulihat pelangi hati sebagai gambaran cintamu padaku. Kurasakan ketulusan, kejujuran, dan kesetiaanmu padaku. Kini aku menyadari bila dirimu kau sangat sayang padaku. Tapi semua terasa menjadi tiada indah tanpa dirimu. Kan kujaga semua yang pernah kau berikan padaku, cinta.
8. Kukirimkan malam ini cinta suciku untukmu bersama hembusan angin teduh. Kusalurkan kasih sayangku melalui pori-pori jiwaku untuk bekal tidur yang kau jenjang dalam dekapan kasih membelai jiwamu.
9. Mengapa harus berjumpa saat diriku telah berdua? Ingin diriku lari dari kenyataan bersama hasratku bersamamu. Namun kutak kuasa melawan sumpah yang telah terucap.
10. Cinta pandangan hati adalah anugerah. Cinta yang tumbuh dari hati meninggalkan rasa sayang yang sangat mendalam. Bila seseorang dapat merasakan cinta yang tumbuh dari hati, itulah yang disebut cinta sejati.
11. Ingin kututurkan kata demi kata, tentang perasaanku padamu.dirimu adalah cahaya dalam hatiku? Semoga kita dapat bersatu.
12. Lembayung tergores kelam, menjelajah anganku pilu. Getar kasihmu dalam badai, tinggalkan mimpi menuju harapan. Adakah harapan itu untukku?
13. Ketahuilah, cinta tak akan pernah sekalipun mengetahui tingkat kedalamannya, bila ia belum diterkam oleh perpisahan.
14. Aku datang atas nama cinta dan kini kau datang membawa putih cintamu yang begitu manis melekat dalam relung jiwaku.
15. Jika kegelapan menyembunyikan pepohonan dan bunga-bunga dari penglihatan kita. Ia tidak akan menyembunyikan cinta dalam hati kita.
16. Andaikan saja aku berani berkata cinta. Kini diriku merasa lelah memendam rasa. Ingin kuungkapkan semua, meski tanpa akhir terindah.
17. Meski cinta tak terbalaskan, tapi tetap akan kutunggu hingga engkau hanya memikirkanku seorang.
18. Cinta adalah misteri yang sulit dimengerti. Cinta merupakan anugerah bagi insan manusia. Cinta adalah kebahagiaan yang terpancar dalam diri seseorang, meski terkadang cinta juga meninggalkan rasa sakit. Adakah cinta abadi? Akankah cinta selalu bersemi?
19. Cinta berpuisi seribu makna. Bertahun-tahun perjalanan cinta yang tak pernah terpisahkan oleh waktu dan jarak.
20. Berharap datangnya cinta bagai bunga di musim lalu, dan mengharap turunnya hujan. Kupercaya akan janji, seperti kupercaya terbitnya matahari esok pagi.
21. Terlihat rona mata yang indah, penuh gairah dan kedewasaan. Ramah kala menyapa, dan indah saat bertutur. Entah harus berkata apa, hati ini terpikat oleh pesonanya.
22. Anganku tak berhenti bersajak. Walau kutahu, kau tak pernah menganggap diriku ada, meski rasa letih mendera, aku tak akan pernah melepaskannya lagi. Kau hanya mimpi yang tak akan menjadi nyata hingga segala rasa harus padam dan berakhir. Kan selalu kurasakan hadirmu antara ada dan tiada.
23. Dingin angin malam membawa khayalan kian pasti. Kugantung impian dan asa, dan aku berjanji tidak akan mengecewakan dirinya.
24. Mencintaimu setulus hati, mengarungi lautan untuk mendapatkan cinta suci. Tak akan pernah menduakanmu walaupun terpisah jarak dan perbedaan.
25. Tak semua kata dapat terucap, lain di mulut lain di hati. Suatu hari nanti, kau akan tahu, rasa cinta yang tersimpan.
26. Nikmatilah cinta dengan kasih putih, maka akan lahir cinta sejati.
27. Mengagumimu apa adanya dan menjadi inspirasi dalam hidupku. Membangkitkan rasa cintaku menjadi tak terbatas. Kini, kuserahkan diriku apa adanya.
28. Tak akan pernah tahu, kemana mata hati melangkah dan berpijak. Sosokmu hanya banyang semu di hati. Abadilah asa bersama mimpiku.
29. Sesaat mengenal telah menambah arti dalam hidupku. Kudapatkan anugerah terindah di bulan penuh berkah. Tanpa kata janji, hanya ungkapan cinta dan saling pecaya. Berdua kita jelang masa depan bersama dalam satu cinta, abadi selamanya.
30. Rindu akan belaianmu, kasih sayang, dan ketegaranmu. Walau semua itu t’lah berlalu, tapi takkan pernah terlupakan hingga akhir hayatku.
31. Saat bertemu, aku tak peduli. Saat kau pergi, aku selalu menantimu. Apakah ini namanya cinta?
32. Kau datang disaat keegoisan akan cinta tengah mendera. Membawa cahaya dan kedamaian, membuatku tidak mudah menyerah untuk merengkuh kisah cinta bersamamu.
33. Dalam hati aku menanti, kuserahkan hati sebagai tanda ketulusan cinta.
34. Meski adakah cinta yang tulus setelah sekian lama lelah mencari. Kapankah perjalanan ini kan berakhir?
35. Penderitaanku adalah bayangan gelap bagi dirimu, saat kesetiaan menjadi alasan untuk mencampakanku! Aku takkan lari dari cintamu yang selalu memasungku.
36. Sesuatu yang terbesar dalam hidup ialah mengampuni orang yang menyakiti kita dan tetap mengasihinya.
37. Jangan pernah berkata selamat tinggal jika masih ingin mencoba. Jangan pernah menyerah selama merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata ya bila tidak menyukainya.
38. Untuk apa bicara cinta, jika hatimu tak terbuka. Untuk apa bicara cinta, jika matamu tak bercahaya. Untuk apa bicara cinta, jika hanya membuatmu menderita. Bagiku, dirimu adalah SANG CINTA
39. Apakah arti cinta jika tidak saling mengerti satu sama lain. Jika keegoisan yang muncul, itu bukanlah cinta.
40. Seseorang tak akan pernah menyadari dalamnya rasa cinta sampai tiba saat perpisahan.
41. Cinta bagaikan sepasang burung yang tumbuh melalui jiwa, rasa dan raga. Cinta dapat dimiliki melalui perasaan dua hati..
42. Kuingin lebih mencintaimu sebelum saat lepaskan tubuhku. Kuingin rasakan cintamu seutuhnya sebelum saat tinggalkan jiwaku. Cumbuilah cintaku, belailah hatiku dan peluklah erat jiwaku untuk selamanya.
43. Cinta adalah saling memiliki. Kasih sayang adalah saling memberi. Cinta adalah kejujuran. Mencintai bukan untuk saling menghianati.
44. Apakah cinta itu? Hingga kini masih kunanti hadirnya di relung hatiku.
45. Cinta tak harus memiliki dan mencintai bukanlah menguasai. Biarlah kumencintai dengan caraku sendiri.
46. Jangan sebut cinta abadi jika hanya ingin merasakannya. Hiduplah cinta dan tinggalah di dalamnya maka cinta itu akan kekal.
47. Laksana kumbang yang terjebak dalam taman mawar berduri. Leluasa menikmati tebaran keharumannya. Namun tak kuasa untuk memetiknya. Tak kuasa bebas dari belenggu duri.
48. Cinta tak harus memiliki tapi hanya bisa dirasakan. Berpisah tak harus ada rasa benci. Hanya cinta yang mampu mengatasinya.
49. Cinta dapat melahirkan kebahagiaan dan kebencian. Cinta bukanlah segalanya. Tak perlu berlebihan memperlakukannya. Cintailah sang pencipta cinta.
50. Adakalahnya cinta datang tiba-tiba. Adakalahnya cinta datang walau hanya sesaat. Adakalahnya cinta datang hanya di bibir saja. Tapi cintaku untuk selamanya, dan namamu terukir dilubuk hatiku.
Itulah kata-kata rayuan yang saya ambil dari berbagai sumber,dan saya tidak bertanggung jawab kalau nanti anda dianggap Tukang Gombal. “Selamat mencoba, semoga sukses”
Thursday, October 21
Bersama hari-hari semalam yang penuh luka, kulalui hidup ini walaupun penuh derita dan sengsara. Ya, hari semalam telah mengenalkanku akan arti sebuah derita percintaan. Percintaan yang pada mulanya mengajar aku arti kebahagiaan mencintai dan dicintai, akhirnya memaksa aku menelan pahit getirnya perpisahan yang tak terduga. Bukan kupinta pertemuan jika akhirnya perpisahan yang mendatang. Bukan kurayu untuk diriku dicintai jika akhirnya aku ditinggalkan. Benarkah kata janji itu hanya manis di mulut tetapi menjadi racun berbisa jika ia tidak dikotakan. Ataukah aku yang terlalu berharap untuk memiliki hatimu sedangkan engkau hanya ingin memainkan perasaanku? Butakah cintaku atau bersalahkah diriku yang terlalu mengharapkanmu untuk mengisi bunga-bunga cinta disegenap ruang hatiku. Kutahu cinta bukannya paksaan dan paksaan dalam bercinta hanya membuat hati merana tapi cinta kita bukannya paksaan. Kita saling cinta mencintai namun hatiku merana jua.Benarlah kata-kata orang tua, cinta yang tidak disirami dengan bunga-bunga keikhlasan dan kejujuran akan menemui kegagalan. Apakah aku saja yang penuh ikhlas dan jujur mencintai dirimu sedangkan kau dengan sewenang-wenangnya membunuh segala keikhlasan dan kejujuran dalam bercinta. Jika sesungguhnya dihatimu benar ada cinta untukku tetapi mengapa hatiku dilukai? Sedarkah kau bahawa luka yang engkau tinggalkan terlalu dalam dan amat sukar untuk aku membalutnya kembali. Aku tak tahu adakah aku mampu untuk menyembuhkan luka yang amat dalam itu. Jika dihatimu hanya ada dendam untuk menyakiti hati perempuan seperti aku, padamkanlah ia karena kelak ia akan membakar dirimu jua. Siramilah api dendammu dengan kesejukan cinta seorang wanita. Mungkin kau pernah mengalami betapa deritanya sebuah cinta yang tak kesampaian. Tetapi mengapa kau melakukannya pada sebuah hati suci yang amat mencintaimu? Sadarlah engkau sebelum engkau dilukai buat kali kedua kerana kepedihan dari kelukaan amat siksa sekali untuk engkau menanggungnya. Cukuplah sekali hati dilukai kerana luka untuk kedua kali hanya membuat diri serik untuk bercinta. Cinta dicipta dan dianugerahkan kepada setiap hati insan bukan untuk dimungkiri kemudian ditinggalkan begitu saja. Cinta perlu dibelai dan dibaja dengan kemesraan dan kasih sayang. Tetapi jika hati telah tertutup untuk bercinta lagi, jangan sakiti dan lukai hati orang yang mencintaimu. Kelukaan yang engkau tinggalkan buatku, sesungguhnya telah mendewasakanku. Terima kasih atas kelukaan itu, akan kurawat ia walaupun amat sulit untuk aku melakukannya. Doaku semoga akan terbuka hatimu untuk mencintai seseorang dengan keikhlasan dan kejujuran yang hakiki. Walaupun kelak
H A T I
Hati ini ...
Kau menangis tanpa air mata
Kau tertawa tanpa suara
Kau tersenyum tanpa ukiran rupa
Maka kau tercipta
Tidak dipandang pada zahirnya
Tapi cukup indah
Buat sesiapa yang tahu menyelaminya
Hati ini ...
Kadang kala damai di ulit sebuah mimpi
Kadang sakit menyiksa sebuah realiti
Maka juga
Kau tercipta
Untuk memberi penawar kepada sebuah diri
Namun kau juga
Pembunuh senyap yang menghancurkan
Sesuatu yang dipanggil kehidupan
Hati ini ....
Hancurnya tidak terpandang pada lahirnya
Lukanya tidak tersembuh oleh bait indahnya kata
Darahnya tidak henti mengalir oleh ikhlasnya senyuman
Hanya amat memerlukan luangan masa
Untuk ia tenang bersama kenangan
Untuk ia bisa menerima sakitnya sebuah kenyataan
Untuk ia rela menerima sebuah ketentuan
Hati ini ....
Jangan lagi dipujuk oleh sebuah pengkhianatan
Jangan lagi di siram oleh hujan kepura – puraan
Jangan lagi di cemuh oleh kata – kata penuh kemanisan
Kerana ...
Sebanyak mana ia cuba di sembuhkan
Sebanyak mana luka cuba di jahit kembali
Sakitnya hanya terlihat oleh air mata
Parahnya hanya tergambar dari bayangan emosi
Hancurnya hanya terlihat oleh sebuah senyuman kepuraan
Tawa yang penuh keterpaksaan
Dan kebongkakan yang penuh dengan kepayahan
Dan hakikatnya ...
Segalanya tidak mampu tersembuh tika ini
Saat ini
Detik ini
Waktu ini
Wahai yang bernama hati ...
Damailah dikau dalam sebuah realiti
Tenanglah dikau walau di selimuti sebuah ilusi
Amanlah dikau meski di banyangi siksa tidak terperi
Maka dikau nanti ...
Akan bergelar sebuah hati
Penuh dengan kekuatan
Tidak rapuh dengan kesakitan
Tidak jatuh di timpa kehancuran
Tidak musnah di landa pusingan masa penuh pengkhianatan
Demi hati yang tercalar ..
Bangunlah dikau untuk sebuah ketentuan
Jangan kau tangisi sebuah pemergian
Jangan pernah kau ratapi sebuah pengkhianatan
Jangan sesekali kau musnah oleh sebuah kepuraan
Sedarlah dikau wahai hati
Jangan kau biar siksa memakan diri
Jangan kau rela sakit mematikan jiwa
Jangan kau redha semuanya mematikan kamu dalam kezaliman
Jangan hanya kau saksikan
Tawa itu membuahkan tangisan buatmu
Senyuman itu menambah siksamu
Kata – kata itu melenyapkan kehidupanmu, Wahai hati
Wahai hati yang mencalar ...
Pergilah kau dari hati ini
Jangan kau dekatinya lagi
Jangan pernah kau hujani dengan kata – kata
Jangan pernah kau pujuk lagi
Segalanya sudah sedia pergi
Tidak akan sesekali
Hati ini menerima kembali
Apa lagi mencari kembali
Selagi mana luka ini masih berdarah
Selama mana hancur ini mungkin bercantum kembali
Jangan pernah kau jejakinya lagi
Tentang hati ...
Segalanya hanya di hati
Memendam sebuah reliti
Mencipta sebuah ilusi
Biarlah selamanya ia subur` di hati ...
Subscribe to:
Posts (Atom)