Thursday, October 21

H A T I


- Tentang Hati -
Hati ini ...
Kau menangis tanpa air mata
Kau tertawa tanpa suara
Kau tersenyum tanpa ukiran rupa
Maka kau tercipta
Tidak dipandang pada zahirnya
Tapi cukup indah
Buat sesiapa yang tahu menyelaminya

Hati ini ...
Kadang kala damai di ulit sebuah mimpi
Kadang sakit menyiksa sebuah realiti
Maka juga
Kau tercipta
Untuk memberi penawar kepada sebuah diri
Namun kau juga
Pembunuh senyap yang menghancurkan
Sesuatu yang dipanggil kehidupan

Hati ini ....
Hancurnya tidak terpandang pada lahirnya
Lukanya tidak tersembuh oleh bait indahnya kata
Darahnya tidak henti mengalir oleh ikhlasnya senyuman
Hanya amat memerlukan luangan masa
Untuk ia tenang bersama kenangan
Untuk ia bisa menerima sakitnya sebuah kenyataan
Untuk ia rela menerima sebuah ketentuan



Hati ini ....
Jangan lagi dipujuk oleh sebuah pengkhianatan
Jangan lagi di siram oleh hujan kepura – puraan
Jangan lagi di cemuh oleh kata – kata penuh kemanisan
Kerana ...
Sebanyak mana ia cuba di sembuhkan
Sebanyak mana luka cuba di jahit kembali
Sakitnya hanya terlihat oleh air mata
Parahnya hanya tergambar dari bayangan emosi
Hancurnya hanya terlihat oleh sebuah senyuman kepuraan
Tawa yang penuh keterpaksaan
Dan kebongkakan yang penuh dengan kepayahan
Dan hakikatnya ...
Segalanya tidak mampu tersembuh tika ini
Saat ini
Detik ini
Waktu ini

Wahai yang bernama hati ...
Damailah dikau dalam sebuah realiti
Tenanglah dikau walau di selimuti sebuah ilusi
Amanlah dikau meski di banyangi siksa tidak terperi
Maka dikau nanti ...
Akan bergelar sebuah hati
Penuh dengan kekuatan
Tidak rapuh dengan kesakitan
Tidak jatuh di timpa kehancuran
Tidak musnah di landa pusingan masa penuh pengkhianatan


Demi hati yang tercalar ..
Bangunlah dikau untuk sebuah ketentuan
Jangan kau tangisi sebuah pemergian
Jangan pernah kau ratapi sebuah pengkhianatan
Jangan sesekali kau musnah oleh sebuah kepuraan
Sedarlah dikau wahai hati
Jangan kau biar siksa memakan diri
Jangan kau rela sakit mematikan jiwa
Jangan kau redha semuanya mematikan kamu dalam kezaliman
Jangan hanya kau saksikan
Tawa itu membuahkan tangisan buatmu
Senyuman itu menambah siksamu
Kata – kata itu melenyapkan kehidupanmu, Wahai hati

Wahai hati yang mencalar ...
Pergilah kau dari hati ini
Jangan kau dekatinya lagi
Jangan pernah kau hujani dengan kata – kata
Jangan pernah kau pujuk lagi
Segalanya sudah sedia pergi
Tidak akan sesekali
Hati ini menerima kembali
Apa lagi mencari kembali
Selagi mana luka ini masih berdarah
Selama mana hancur ini mungkin bercantum kembali
Jangan pernah kau jejakinya lagi

Tentang hati ...
Segalanya hanya di hati
Memendam sebuah reliti
Mencipta sebuah ilusi
Biarlah selamanya ia subur` di hati ...

No comments: