Monday, October 11

“Maafkan Cinta,  Maafkan atas asa yang masih menjadi asa.  Maafkan bila sampai detik ini kita masih menatapi bintang dari tempat yang berbeda.  Maafkan atas ratusan hujan yang kau nikmati tanpa genggamanku.  Maafkan atas air mata yang tertumpah tanpa bahuku yang menenangkanmu.  Maafkan atas penantian bertahun yang melukai kisi hatimu  Maafkan bila waktu untuk selalu membelaimu tertebas oleh jarak ratusan kilo.  Maafkan bila hari ini belum bisa kuhiasi rambutmu dengan bunga-bunga berwarna ungu.  Maafkan bila belum bisa kutepati semua mimpi kita dalam ikrar sehidup semati itu.  Kau tujuanku, Dinda.  Cinta dan harapan tertinggi yang masih berusaha kuraih.  Dan kau tahu akupun terluka, dalam memahami keterbatasanku dan kehendak yang kuasa.. Jadi, tolong bersabarlah.. sedikit lagi…”  

(10 Oktober 2010, 00.03 Wita)

No comments: