Sunday, October 24

Sejak aku cinta kepada Cinta, nilai akademikku merosot. Aku menjadi orang yang bodoh, sering kena her. Aku lebih memilih membaca buku2 cinta ketimbang belajar untuk ulangan esok. Tetapi aku tidak pernah menyalahkan Cinta, karena Cinta telah membuatku menjadi orang paling bahagia. Meskipun nilai2 berjatuhan, aku tetap menjadi orang paling bahagia. Aku berhasil menggapai Cinta, cinta yang sejati.
"Demi jiwa Muhammad saw yang ada di genggaman-Nya, orang yang masuk surga lebih mengetahui tempat tinggalnya di surga daripada tempat tinggalnya di dunia" (HR Bukhari)
Orang yang berilmu luas bukan yang banyak menghafal riwayat hadits. Tetapi, ilmu adalah cahaya yang Allah tanamkan dalam hati. Aku tidak curhat kepada manusia sekalipun dalam kesedihan yang mendalam. Aku hanya menyandarkan diriku pada Allah, Cintaku. Aku lebih percaya kepadaNya dalam menyimpan rahasia dan memberi jawaban atas segala kesusahan ketimbang manusia. Percayalah, tidak ada alasan bagimu untuk mempercayakan kesusahanmu pada manusia. Keyakinan adalah kunci.
Orang yang menyandarkan diri kepada Allah akan dibuat mulia tanpa keluarga, akan ditolong meskipun tidak memiliki kekuatan, dan akan didukung kendati tidak ada yang mendukungnya di bumi.
Wahai Adikku, aku rasa aku telah berhasil menjadi pencinta sejati, seorang sufi.
Aku begitu tergila-gila pada-Nya.
Jika aku meminta,
Ia pasti memberi
Jika aku berdoa,
Ia pasti mengabulkannya
Sehingga atas dasar apa aku mengingkari-Nya?
Dia telah memberi apa pun yang aku minta, mengabulkan segala doaku, mencintaiku, melindungiku. Katakan padaku, apa yang harus membuatku mencintai selainNya sementara Ia adalah Maha Sempurna.
Wahai saudariku, aku tau engkau cinta pada-Nya maka itu aku pun mencintaimu. Tapi saudariku, apakah engkau benar2 mencintai-Nya atau mencintai dengan berharap surga darinya? Jika engkau begitu, sungguh engkau adalah orang yang perhitungan. Saudariku, dengarkanlah aku, dengarkanlah kata2ku. Aku tidak ingin kau menjadi ahli ibadah atau ahli agama/dai karena kebanyakan dari mereka berharap surga atas ibadah yang mereka lakukan. Ingatlah saudariku, aku sungguh sayang padamu jika engkau mencintai-Nya.
Pada hari kiamat Allah akan berseru, "Dimana orang2 yang saling mencintai karena keagunganKu? pada hari kiamat ini, Aku akan menaunginya dalam naunganKu, hari yang tidak ada naungan selain naunganKu (HR Muslim)
Jika aku menyembahMu karena takut nerakaMu, maka bakarlah aku dalam api Jahannam; jika aku menyembahMu karena mengharap surgaMu, maka hindarkanlah aku darinya. Jika aku beribadah kepadaMu karena cinta, maka jangan halangi aku untuk memandang wajahMu. Wahai Tuhan, jadikanlah neraka itu untuk musuh2Mu dan surga untuk para kekasihMu. Sedangkan aku, cukuplah Engkau.(Rabiah al-Adawiyah)
Rasulullah Saw bermunajat; Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepadaMu cinta orang yang mencintaiMu dan amalan yang mendekatkanku kepada cintaMu. Dan aku minta kepadaMu lezatnya memandang wajahMu dan rindu bertemu denganMu.
Cinta sufi hanya kepada Allah, dan cinta seorang ahli ibadah --bisa jadi-- karena pahala dan takut siksa.
Aku telah merasakan indahnya bercinta. Bercinta dengan secinta-cintanya.
Mari bercinta. (allahummaghfirly dzunubi)

No comments: