Tuesday, October 12

Rahasia Hati

Kala pertama aku memandangmu pada balik semilir angin senja, ada sekilas senyum memantulkan rasa menyentuh kedalaman sukma. kau berdiri disisi cakrawala menghadap gemetar pada ombak yang mengejar pantai, lautpun resah bergemuruh pda jiwa-jiwaku yang tertegun menyaksikan keindahan wajahmu yang muncul dibalik senja yang terbenam.

kau saat itu, bagai lukisan indah yang hanya bisa, aku memandang,memujamu pada kebisuan kata yang sarat oleh kekaguman. karna kusadarkan diri untuk memenuhi hasrat berbaur ketulusan bahasa, agar menyentuhmu dengan jari jemari sajak - sajak cinta dan menggoda lewat hamparan kata.

karna, bening mata itu, pandangan yang mencipta lena menembus jiwa dan terus bersenyawa menjadi titik getar bersembunyi dirahasia hati ketika lirikan memancarkan keajaiban yang diam - diam aku menikmati.

rambut itu, yang tergerai dihembus angin menebarkan keharuman dengan kebijakan cahaya senja yang menuju keperaduan cakrawala. rambut itulah yang melambai lambai memanggil cahaya rembulan agar segenap resah membumbung dikegelapan. karna rembulan adalah pancaran sinar dari rasa cinta. rambut itu tetap tergerai mempeseona.

bibir itu, yang menuturkan bahasa kelembutan, melantumkan nyayian syukur memuji gemerisik embun menetes didedaunan dari setiap lafaz yang terlontar mengelus-elus sanubari, membelai-belai kesunyian, sehingga kegelapan malam terusik oleh kidung dari bibir indah itu. atau kesepian menjelma menjadi keasyikan saat-saat mendengar kemesraan dari lagu cinta yang berirama kerinduan.

engkaulah wanita yang mengajariku mendengar bisikan mesra angin yang meniup dedauanan atau mendesahkan sebuah puisi cinta yang berasal dari surga.

engkaulah yang menuntunku memasuki taman keindahan, tempat dimana cinta bersemayam memuji kecantikanmu.

BIDADARI ..... yang membangkitkan jiwaku dengan kebajikan dan ketulusannya serta mengajariku semangat kehidupan bertabur cinta yang luhur.

namun, dengan cinta pula lah yang membukakan mataku tentang rindu, tentang derita dan kesengsaraan hingga menjadi penyiksaan hatiku serta mengalirkan air mata, sedangkan kekasihku pergi meninggalkan kenangan jauh bersama keinginan yang memilikinya. maka kesendirianlah yang membakar impianku atau kesunyian yang mengubur harapanku, tetapi cinta tetap pujaanku.

2 Tahun telah berlalu, keheningan yang bermukim diwilayah hatiku, aku ingin meletakkan ketenangan, kedamaian agar rasa sakit ini aku ketemukan ketentraman yang membuat aku mencintai penderitaan........

6 februari 2009
Syamsul Rizal

No comments: