Wednesday, November 24

WAKTU SEPI MENGUSIKKU

Dari beranda hati yang sepi
ku tatap nanar lembayung jingga yang mulai luruh
dengan biasnya yang tampak meredup
ku lukis lara hati dimega kelam

membentuk seraut wajah cinta yang mati dikala pagi
cinta yang tlah kau benamkan didasar laut kesedihan
yang tak pernah membiarkan cahaya kebahagiaan memasukinya
hingga akhirnya sebentuk jemari terulur
namun hanya raga yg tersisa
raga yang tlah ringkih berguratkan seraut wajah
yang tak pernah indah dikerling mata

ku terus lukiskan dikelamnya mega
ku tak ingin berhenti meski keringat dingin disekujur jiwa
meski nyali menggigil membiru
hingga dinginnya malam mengusikku
menyelimuti tubuh renta dengan kesunyian
diberanda hati yang sepi
ku kembali sendiri
tuk sebentuk nama yang bermakna
yang saat ini tertawa lepas dialam maya
tetaplah kau disitu
karena ku tak ingin karma menjemputmu
saat kau jejakkan kakimu disini

No comments: