bahkan mulut lagi-lagi terbungkam
sepi mencekam
air tak lagi beriak
dan angin berbisik pun tidak
kata bertautan dalam satu rasa
rindu menyelimuti
berbagai mulut yang kedinginan
menggigil sendu dibuai semilir asa
hanya angin menerbangkan kata
dan airlah
yang mengalirkan rindu
dan mulut tak lagi tertatih dalam bungkam
sepi mencekam
air tak lagi beriak
dan angin berbisik pun tidak
kata bertautan dalam satu rasa
rindu menyelimuti
berbagai mulut yang kedinginan
menggigil sendu dibuai semilir asa
hanya angin menerbangkan kata
dan airlah
yang mengalirkan rindu
dan mulut tak lagi tertatih dalam bungkam
No comments:
Post a Comment