Saturday, July 30

Kala Sepi Menyelimuti Diri Dan Duka Memeluk Jiwa

di sini.....
kusaksikan setiap pergantian
surya tenggelam mengundang rembulan
sahutan ayam memanggil mentari
telah mengambil bagian diri

Adakalahnya kita merasa sepi. Suasana ramai di sekeliling kita tak sanggup mengusir kesendirian. Kata-kata yang mengalir dari mulut-mulut orang yang mencintai kita tak sanggup memacu semangat jiwa. Ajakan mereka untuk bergembira dan mengisi hidup yang cuma sekali ini dengan kebaikan tak mampu untuk memotivasi diri. Hiburan yang mereka berikan tak kuasa menghapus kepedihan yang dirasa. Benar-benar sepi dan sendiri. Jika demikian adanya, kebanyakan manusia akan memilih mati. Karena fitrah manusia sebagai makhluk sosial adalah selalu berdampingan dengan manusia lain, baik secara fisik maupun jiwa. Kesendirian kadang diperlukan, tapi bukan untuk selamanya.

di sini.....
kumengenang hari-hari nan lalu
yang menyelimuti waktuku
membawaku dalam kebekuan
di dunia lamunan

Adakalanya sebuah kesendirian dan kesepian begitu mencekam, sehingga segala persediaan energi yang kita punya akan langsung habis. Tinggal rasa lelah yang tersisa. Tak ada aktivitas yang dapat dijalani. Tak ada produktifitas amal yang dihasilkan. Dunia terasa sangat kejam. Sementara diri hanya bisa mengeluh betapa malangnya nasib yang harus dijalani.

Egois!

Mungkin itu yang pantas diucapkan untuk diri kita yang merasa bahwa kita adalah orang yang paling sengsara di dunia. Padahal di sekeliling kita masih banyak orang-orang yang sudah lama menderita dan beban hidup yang mereka pikul bisa jadi lebih berat daripada yang kita miliki. Memang, ujian untk setiap orang beda-beda. Sang Penguji pun sudah tahu kapasitas masing-masing peserta. Jika itu yang kita yakini, seharusnya kita bisa lepas dari belenggu sepi dan duka. Jika hal itu yang kita pahami, sepantasnya kita tak pernah menyesali hidup ini dan berputus asa.

di sini.....
kusaksikan taman mulai berbunga
kuntum-kuntumnya mekar menebar aroma
pepohonannya mulai rindang
berbuah di setiap cabang

Jika mereka bisa bangkit, kenapa diri ini tidak bisa? Padahal mereka sama seperti kita, punya kelebihan dan kekurangan. Jangan jadikan kelebihan mereka menjadi duri pelemah diri, tapi sebaliknya, jadikan hal itu sebagai pupuk penyubur kekuatan jiwa. Harapan, itu harus ada. Manusia tak kan bisa hidup jika tidak ada harapan dalam dirinya. Semangat harus tumbuh, agar diri bisa mewujudkan harapan tersebut menjadi kenyataan.

Satu yang pasti. Orang yang beriman tidak pernah berada dalam kesendirian. Di tengah keheningan duka, di antara hiruk pikuk suka, ada yang selalu mengawasi. Ada Allah menyertai setiap langkah perjalanan hidup kita. Di saat kita berada dalam ketidakberdayaan, Allah adalah Maha Kuasa lagi Maha Perkasa. Di tengah tumpukan permasalahan, Allah adalah Maha Penolong dengan berbagai jalan keluar dan solusi. Di antara himpitan kemiskinan, Allah adalah Maha Kaya.

Sebagai seorang mukmin, kita tak pernah sendiri!

Ada keluarga, ada tetangga, ada kerabat dan sahabat, ada teman dan kawan. Mereka ada di sekeliling kita. Bukankah mereka yang satu aqidah dengan kita berarti saudara kita. Bisa jadi pertolongan Allah akan melalui tangan-tangan mereka. Rajut kembali tali ukhuwah karena bisa jadi itu menjadi sumber kekuatan. Apa yang berat dipikul sendiri, akan terasa ringan saat ditanggung bersama.

Lelaki Terluka

Tapi tak meneteskan darah

Bicaranya terbata-bata

Tapi tak kehilangan kata

Melangkah menyeret rasa

Yang menumpuk di dada

Dia bukan tak berpunya

Tapi malah sangat kaya

Memiliki rindu tak terkira

Memendam cinta yang berbunga

Membenam kasih asmara

Entah gadis mana

Yang mau memanen cintanya

Memetik rindunya

Menuai kasihnya

Dalam sendu lara



Pekanbaru, 9 Juni 2003

Hasrijal Farmaduansa
Tidur cintaku..tidurlah tenang.

Ingin kubisikkan ke mimpimu, kisah dari seserpih waktu, tentang sebuah dusun yang dijiwai puisi sesuntuk hari.

Tidur, ya, tidur. Bayangkan dirimu berbaring telentang di tanah lapang, di atas rerumputan, tengadah kepada bintang-bintang.

Pandanglah seksama serakan merjan nun jauh di angkasa kelam, tatap dan jangan dulu mengerjap, biarkan serbuk cahayanya mengendap di genangan malam, mengendap ke matamu yang menyimpan kilau danau berpalung dalam, lalu katupkan pelupukmu perlahan. Biarkan bencah-bencah cahaya itu melindap bagai kenangan, meresap ke serat-serat sanubari dan bemerkahan sebagai kelopak mimpi.

Suatu waktu nanti, ketika aku dan kau sudah tak ada lagi, kisah yang kusampaikan padamu ini akan tinggal abadi.

Gemanya akan terus ditimang angkasa yang tenang, lalu kata demi kata akan turun dalam setiap pundi embun, disaring halimun, diserapkan ke daun-daun, ke batang-batang pepohonan, ke akar-akar, ke tanah ke batu-batu, dan terajut pada setiap helai lumut.

Dan manakala kisaran sang waktu sampai di satu noktah, di mana bertemu awal dan akhir langkah, kisah ini akan bersemi kembali, kelak ditemu anak cucu dalam bentuknya yang baru. Dan akan selalu begitu, Cintaku.

Selalu…
Begitu cintamu tiada,aku terus berlari.Menghapus adamu d jiwaku. Mengusir segala rindu yg tak juga mati, lalu membunuh cinta yg kuyakini
Siapa yg tidak bersedih dan kecewa ketika harapan tidak sesuai kenyataan.Harapan unt selamanya berada dalam cintamu.Ternyata cuma mimpi saja
Duka telah menjelma nestapa. Berkubang nelangsa d ayun luka.Tangis ini karena cinta yg tersia sia.Tangis ini karenamu juga.
Pada siapa aku mesti mencari sandaran unt luka cinta? Aku tak kuasa lg menanggungnya.Hanya titik,hanya kosong.aku telah jatuh tanpa daya
Hatiku telah kututup. Mungkin hanya keajaiban Tuhan yg bisa membukanya kembali.Luka cintamu membuat jiwaku seperti mati
Setelah cintamu pergi,aku seperti terpukau dmamah negri sepi.Terbuang ke tepi.Lalu aku sendiri lg
Segalanya tak pernah nyata.Cintamu yg keburu telah hlang dr singgasananya. Selain kecewa, tak ada lg yg tersisa.
Meskipun cintamu tak lg milikku.,tp tetap saja aku kukuh percya,kamu akan kembli padaku lg d suatu hr
Setelah cintamu pergi,hanya ada jerat penantian yg mengerang,meregang,dan mengerontang d sudut dadaku yg terluka.
Aku telah memilhmu pada tatapan pertama,kamu telah meninggalkan aku pada tatapan kedua.
kini,tak ada lg hasrat unt tetap berada dalam naungan rindumu.Cintamu telah jauh dr rengkuhan tanganku
Bersama krh stia, aku menunggu hadirmu.Tapi justru luka yg kamu berikan.Mengapa tega? Kau beri aku harapan lalu kau buang aku keselokan
Berahir sudah.Kita memilih jalan cinta masing masing.Mungkin ini yg terbaik untku dan kamu
Aku msh setia mengulur benang cinta yg kupintal dari serpihan asa tersisa.Sayang kamu telah mencampakkan cintaku
Aku bangun cintaku d padang gerah berkubang butiran peluh.Mengurah waras yg deras luruh kepadamu.Tapi kini semua berahir sudah.Cintaku telah kau bunuh dari akarnya
Semua telah berahir.Karena risalah rinduku ini tak lg terus mengais ceritamu.Aku sendiri lg karena kau telah berlari meninggalkanku
.Aku tak pernah bisa mencampakkan cinta yg tak pernah kau miliki. Aku mencintaimu tp kau belum memiliki cintaku
Harapan agar kau memiliki cintaku,ternyata tak pernah nyata. Cintamu semu seperti janjimu yg palsu.
Apa yg mesti aku pertahankan sementara aku tak punya apa apa lg selain cinta satu satunya yg telah kau khianati. Mungkin sebaiknya aku sendiri
Ternyata,selama ini aku salah.Alamat rumah hatimu tak bisa kutemukan.Aku telah salah memilih cintamu Aku memilih pergi
Disetiap wakt,aku pasrah menunggu hadirmu tanpa ragu dan tanya lagi.Tapi apa yg kudapat? Kamu telah menyiakan akan perasaanku.Lebih baik, aku pergi
Telah kuhunus semua rindu dan cintamu untk bngkit lg,dalam barisan doa doa dan puja puji.Tapi luka cinta yg kau berikan telalu dalam,hingga aku tak berdaya lagi
Sekali aku coba lari dan mengingkari,tapi seribu kali aku sakit hati oleh cintamu yg tak pernah nyata
Tak hilang dlalap lelah,tak jera d remas gelisah aku rebah pada cintamu dan kau buat aku pilu dngan kepergianmu
Kau buat aku termangu dan terus merapal jejak cinta untk hatimu.Tapi semua siasia begt kutahu kau telah mendua
Aku memang harus pergi saat kusadar tak ada lagi yg perlu aku bela dari perjalanan cintaku
Untuk apa aku bersikukuh mencintai orang yg tak mungkin membalas cintaku.Seperti cintamu yg datang dan pergi menyisakan kecewa dan luka
kemana hujan pergi hari ini?Sejenak menggoda bumi pd siang yg gerah lalu hilang saat malam tengadah.Seperti cintamu yg datang lalu pergi begitu saja

Monday, July 4

Inginku memandang indahmu
tapi dengan apa aku melihat?
Sedang mata berbalut sendu
membutakan apa yang telah tersirat

Inginku ungkap rasa hati
tapi dengan apa aku berkata?
sedang bibir ini terkunci
pada kekakuan bisik tak berujar makna

Inginku menggapai pelukmu
Tapi dengan apa kurangkulkan
sedang lengan terikat takutku
Percayaku terkikis pada kerutnya angan

Inginku tambatkan cinta pada labuhan
Tapi dengan apa aku jangkarkan
Bila tancapnya lukai harapan
Tak lagi berbisik hasrat pada pujaan

inginku uraikan makna cinta
Tapi dengan kata apa yang pantas
bila kalimat lainkan makna jujurnya
dan akhirnya cinta terhempas..