Thursday, August 19

Menggugat CINTA

“Ketahuilah, bahwa sesugguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang membuat para petani terkagum-kagum dengan tanaman-tanamannya, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya menguning lalu hancur. Dan diakhirat kelak ada azab yang keras dan ampunan dari ALLAH serta keridhoanNya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al-Hadid[57];20) Pagi ini saya kedatangan seorang sahabat lama, seorang lelaki tampan berkumis bak Andi Malarangeng :) suaranya ngebazz bak penyanyi jazz, perawakannya tinggi dan senyumnya manis, tutur katanya lembut memabukan, dan pagi ini dia menasehati saya satu hal yang membuat saya tertohok “De, jangan pernah memiliki keterikatan dengan dunia, dunia ini hanya proses pembelajaran untuk mengenal who we are and to siapa pemilik kita, dan jangan pernah loss contact dengan ALLAH di setiap helaan napas, karena cinta itu hanya DIA, cinta kepada istri, harta, anak, dunia hanya refleksi dari cinta ALLAH karena dilubuk hati yang paling dalam cinta itu milik ALLAH, hanya DIA yang berhak kita cintai, tersimpan dialam De” Oopps, kemudian dari rasa tertohok oleh sahabat saya, saya mencoba menemukan jawaban, benarkah konteks cinta yang dibicarakan sahabat saya, yes I got it :) dunia ini ternyata hanya permainan toh dan cinta? cinta itu hanya refleksi dari cinta kepada ALLAH, jadi memang tak ada keterikatan kita sama sekali dengan dunia, semua akan lepas … mungkin lepas hari ini, esok lepas atau lusa lepas, pasti lepas :) Again, kemudian jika saya tahu bahwa semua yang ada disekeliling saya ini bukan milik saya dan tak terikat oleh saya, kenapa saya harus menangis ketika sang pemilik mengambilnya, kekasih saya diambil karena memang tak mungkin selamanya dia untuk saya, pekerjaan saya diambil yah memang tidak ada yang bilang saya akan selamanya bekerja disitu, mobil saya diambil dan saya harus naek bis karena memang mobil itu akan rusak, mesinnya akan lelah, lalu kenapa dong harus marah karena gak punya mobil :) bodoh lah kalau saya menangisi yang bukan milik saya. Cemen istilah sahabat saya :) Lalu ketika semua yang saya cintai diambil kembali oleh pemilik cinta, apa saya harus menggungat cinta? cinta kan datang dan pergi, “jadi lo mulai percaya De kalau cinta itu ada?” kemajuan nih, cinta itu ada memang tapi bukan untuk saya, Jadi mau gugat ke siapa dong? mau protes ke ALLAH “ya ALLAH saya mau dia karena saya mencintai dia dan dia mencintai saya” itu kan kata saya … dan kata ALLAH lah yang terjadi bukan kata saya, lalu mengapa dong harus sedih, patah hati 7 hari 7 malam :P Saya membayangkan ketika saya meminjamkan mobil saya kepada sahabat saya, kemudian dia protes ketika saya akan mengambilnya, meraung raung nangis sambil bilang “jangan ambil milik gue De” hahahaha … pantes gak? apalagi sampai menggungat dan claim bahwa itu miliknya. Dan terbayang oleh saya bahwa semua yang saya miliki ini hanya titipan ALLAH kemudian saya protes dan gugat ALLAH, kira kira apa yang akan ALLAH lakukan? MENEGUR saya itu pasti … Dan teguran ALLAH amat keras. Sungguh semua yang ada didunia ini tak ada keterikatan sama sekali dengan saya, semua hanya milik ALLAH yang harus saya ikhlaskan ketika ALLAH menghendaki kembali, cinta, pekerjaan, orang tua, sahabat, mobil, tas, kecantikan … apa yang milik saya? TIDAK ADA. Dengan menyadari bahwa semua adalah titipan seharusnya saya berpikir untuk mengembalikannya dalam keadaan baik, jiwa saya akan saya kembalikan ke ALLAH dalam keadaan terbaik, semua akan saya pasrahkan untuk diambil oleh ALLAH semoga saya kuat jika saat berpisah itu tiba, bukankah dunia akan terpisah dari kita? tak ada keterikatan sama sekali, dan jangan mau diikat … apalagi dirantai oleh dunia. gak deh !! :P

No comments: